Spesial Buat Kamu, Pemkot Bandung Berencana Menggratiskan Tarif Transportasi Bus

24 Maret 2022, 14:12 WIB
Kabar Gembira, Pemkot Bandung Berencana Menggratiskan Tarif Transportasi Bus /Indonesia.go.id

MATA BANDUNG - Bus adalahsalah satu alat transportasi yang masih diminati masyarakat khususnya warga Bandung, masyarakat akan menyambut baik dengan digratiskannya tarif Transportasi bus.

Tentunya akan menjadi kabar gembira buat warga Bandung khususnya bagi yang biasa menggunakan alat transportasi bus, selama 3 tahun kedepan Pemkot Bandung berencana menggratiskan tarif transportasi bus.

Tarif transportasi bus gratis nantinya akan diterapkan pada 18 jalur Bus Rapid Transit (BRT), pada bulan Maret ini rencananya akan diterapkan di 5 koridor terlebih dahulu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini Cancer Saatnya Kamu Peduli Diri Sendiri

Baca Juga: Lirik Lagu Feel My Rhythm dari Red Velvet, Follow Follow My Heartbeat

Koswara Hanafi, Kepala Dishub Jabar menjelaskan bahwa Bandung adalah salah satu wilayah yang mendapat bantuan dari Kementrian Perhubungan dengan sistem buy the service (BTS) selama tiga tahun.

"BTS ini polanya membayar layanan. Ada yang hitungnya per kilometer berapa rupiah, mau ada penumpang atau tidak, tetap akan dibayar. Sehingga penumpang tidak perlu bayar. Bulan ini sudah berjalan di lima koridor," tutu Koswara dikutip dari infobdg.com

Kelima jalur yang sudah bebas digratiskan antara lain, Alun-alun - Padalarang, BEC - Baleendah, Dipatiukur - Jatinangor, Leuwi panjang - Dago, dan Leuwi panjang - Soreang.

"Setelah tiga tahun ini selesai skema BTS, pemerintah daerah harus ambil alih kelolanya, sehingga perlu dibentuk siapa saja yang akan mengelolanya," ujar Kepala Dishub Jabar itu.

Koswara mengatakan dalam satu jalur koridor biasanya rata-rata terdapat lima armada bus, namun akan disesuaikan dengan volume penumpang di setiap koridornya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini Gemini Kamu Harus Perbaiku Komunikasi Dengan Pasangan Mu

Mengenai transportasi baru koswara menegaskan, jika ada yang tidak setuju dengan konsep ini, maka untuk meminimalisir konflik perlu dibuatkan strategi penangana yang lebih spesifik.

"Biasanya ada irisan dengan pihak angkot, kalau sudah terkena irisan pelayanan BRT, mereka jadi mati karena kualitas layanan BRT tentu ada di atas angkot. Sehingga angkot itu harus berubah, apakah dia di-reroutering atau digabung jadi feedernya BRT,'" kata Koswara.*

Editor: Ipan Sopian

Tags

Terkini

Terpopuler