Berpotensi Melonjak, Pemprov Jabar Terus Monitor Barang Kebutuhan Pokok Jelang Idulfitri untuk Antisipasi

- 11 Mei 2021, 04:00 WIB
Kepala Disperindag Jabar M. Arifin Soedjayana.
Kepala Disperindag Jabar M. Arifin Soedjayana. /Disperindag Jabar/

MATA BANDUNG - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mulai mengantisipasi lonjakan harga komoditas barang kebutuhan pokok menjelang Lebaran Idulfitri. Pemantauan harga, pasokan, dan stok intens dilakukan di 27 kabupaten/kota se-Jabar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar M. Arifin Soedjayana mengatakan, terjadinya lonjakan harga berpotensi pada tiga atau dua hari sebelum Lebaran. Saat itu, masyarakat akan berbondong-bondong membeli barang kebutuhan pokok untuk menyambut Lebaran.

"Upaya yang dilakukan adalah memantau harga dengan maksud agar stabilitas harga terjaga, memantau pasokan dan stok barang. Jangan sampai barangnya kurang," kata Arifin.

Baca Juga: Mantan Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain Wafat, Sekjen MUI: Pribadi yang Tegas dan Lugas

Selain memantau harga, pasokan dan stok barang, kata Arifin, Pemda Provinsi Jabar berupaya secara intens memonitor perkembangan harga di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dan melakukan stimulus. Salah satu stimulus yang dilakukan adalah mengecek langsung harga dan pasokan ke pasar-pasar dan toko swalayan.

"Dua atau tiga hari terakhir menjelang hari raya Idulfitri, kami akan mengajak Gubernur Jabar, Satgas Pangan Provinsi Jawa Barat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengecekan langsung ke pasar-pasar rakyat. Ini dapat memberikan stimulus yang kuat agar harga mendekati kestabilan," ucapnya.

Arifin menuturkan, pihaknya bersama Bank Indonesia (BI) Jabar akan memberikan perhatian khusus untuk memantau harga daging sapi dan daging ayam broiler. Harga kedua komoditas tersebut memiliki kecenderungan melonjak menjelang Idulfitri.

Baca Juga: Oded Berharap Shalat Idulfitri Digelar Sampai ke Masjid Tingkat RT Agar Jamaah Tersebar

"Jabar untuk produksi ayam broiler surplus. Tapi harga di pasar sering naik. Pedagang suka bilang setahun sekali. Jadi kita akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pedagang," tuturnya.

Halaman:

Editor: Nugraha A.M

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x