MATA BANDUNG - Sekitar lima tahun setelah "Suicide Squad" DC Comics menemukan kesuksesan box office pada tahun 2016.
Tim penjahat super kembali untuk reboot, "The Suicide Squad," yang menampilkan lebih banyak aksi, pertumpahan darah, dan kekerasan dengan sentuhan humor.
Berbagi beberapa karakter dari film sebelumnya, mengikuti tim penjahat super lain yang dipaksa untuk menyelesaikan misi berbahaya oleh pemerintah.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini Rabu 4 Agustus 2021 Untuk Wilayah Bandung dan Sekitarnya
Dipimpin oleh tentara bayaran Bloodsport (Idris Elba) yang bisa membuat apa saja menjadi senjata, Harley Quinn (Margot Robbie), Peacemaker (John Cena), King Shark (disuarakan oleh Sylvester Stallone), Ratcatcher II (Daniela Melchior), Polka-Dot Man ( David Dastmalchian) bekerja sama untuk misi menghancurkan fasilitas penelitian senjata biologis rahasia di sebuah pulau terpencil di Amerika Selatan.
"Saya suka aksi dan petualangan dalam film, dan saya suka komedi. Tapi bagi saya, pada intinya, ini adalah film tentang sekelompok karakter inti yang tidak dapat terhubung dengan orang lain di dunia ini," kata sutradara film James Gunn saat konferensi pers online, Senin.
Sutradara mencatat bahwa film ini adalah cerita tentang "ketidakcocokan." Dengan masing-masing penjahat super memiliki latar belakang mereka sendiri, pasukan mulai terbuka satu sama lain, mengundang secercah kebaikan saat mereka menjalankan misi.
Baca Juga: PSSI Umumkan Liga 1 Kick Off Bulan Ini, Berikut Tanggalnya
"Itu hanya sebuah cerita yang menarik bagi saya tentang sekelompok orang buangan dan ketidakcocokan yang membuat banyak keputusan buruk dalam hidup mereka.
Tapi kemudian mungkin memiliki kesempatan untuk sejumlah kecil penebusan," katanya.
Sutradara ingin film tersebut menunjukkan esensi bagaimana film tent-pole harus menarik penonton, dia mengatakan dia ingin memasukkan campuran genre film blockbuster Korea ke dalam karya.
Baca Juga: Sim Keliling Kota Bandung Hari Ini Rabu 4 Agustus 2021, Kuota Terbatas Hanya 100 Orang
"Sejujurnya, saya ingin bisa memasukkan beberapa keajaiban indah yang ada di banyak film Korea Selatan ke film-film Amerika.
Di Korea Selatan, mereka mampu memadukan genre sedemikian rupa dan mengambil risiko besar dengan film-film besar,” katanya.
"Dan untuk dapat membawa perasaan semacam itu ke dalam film seperti The Suicide Squad sangat penting bagi saya.
Karena saya merasa seperti film aksi Amerika, film tontonan besar, mulai menjadi terlalu mirip satu sama lain. Dan menjadi mampu membuat film yang berbeda.***