Network
MATA BANDUNG - Seorang warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban tewas dalam insiden penembakan yang terjadi di San Antonio, Amerika Serikat pada 4 Oktober 2022.
Penembakan tersebut dilakukan oleh dua orang yang masih berusia remaja yang masing-masing berusia 14 dan 15 tahun dan diduga merupakan serangan yang salah sasaran.
Dilansir dari laman NBC News, dua remaja tersebut berhasil diringkus aparat dalam dugaan penembakan 100 peluru pada insiden tersebut.
Kedua remaja itu didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama serta penyerangan dengan senjata mematikan.
Baca Juga: Cara dan Syarat Mendapat Jaminan Persalinan Bagi Ibu yang Mau Melahirkan Gratis
Adapun Sheriff Bexar County Javier Salazar mengungkapkan, para deputi tengah berpatroli di lingkungan tersebut saat mereka mendengar serangkaian tembakan dan melihat sebuah kendaraan melarikan diri dari daerah itu dengan kecepatan tinggi.
Remaja berusia 15 tahun itu juga didakwa menggunakan kendaraan bermotor secara tidak sah, dan remaja berusia 14 tahun karena menghindari penangkapan dengan berjalan kaki.
"Saya tidak berpikir mereka menunjukkan penyesalan apa pun," kata sheriff.
Salazar mengungkapkan, dirinya yakin para remaja tersebut datang ke lokasi dan melakukan penembakan sambil berkendara dan menyasar rumah yang salah.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini Lima Manfaat Jalan Kaki Bagi Kesehatan Tubuh
"Saat ini KJRI Houston berusaha membantu untuk bisa memulangkan jenazah ke Indonesia sesuai permintaan pihak keluarga di Indonesia,” ujarnya.
“Untuk mempercepat proses pemulangan jenazah tersebut, Konjen RI Houston juga sudah bertemu dengan Secretary of State di Austin, Texas, untuk mempercepat proses administrasi pemulangan jenazah NKP," pungkasnya.***
