Sejak tahn 2007, Israel telah membatasi Jalur Gaza. Semua barang dan jasa yang masuk dan keluar melalui dua dari tiga titik penyeberangan perbatasan Gaza diawasi oleh Israel, selain wilayah udara dan perairan Gaza. Mesir bertanggung jawab atas penyeberangan ketiga.
Selain itu, Owen Jones mencatat bahwa jaringan Starlink bergantung pada stasiun bumi yang diperlukan untuk persetujuan di Gaza, yang menurutnya tidak mungkin terjadi dalam kondisi saat ini.
“Memiliki terminal Starlink dengan transmisi dua arah dapat membahayakan warga Gaza jika terdeteksi oleh otoritas Israel,” katanya, menambahkan bahwa pemerintah AS dan Israel mungkin akan menentang penyediaan internet.
Baca Juga: Israel Bom Gereja Ortodoks Yunani di Gaza, Begini Penjelasannya Menurut Hukum Internasional
Pada hari Sabtu, Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengecam Musk di platform media sosial X karena mempertimbangkan untuk memberikan Starlink kepada organisasi bantuan di Gaza. Karhi menyatakan bahwa Israel akan menolak hubungan apa pun dengan Starlink.
"HAMAS akan menggunakannya untuk kegiatan teroris. Tidak ada keraguan tentang hal itu, kami mengetahuinya, dan Musk mengetahuinya," ujar Karhi.
Sebagai tanggapan, Musk menyatakan bahwa perusahaannya "tidak terlalu naif" dan akan melakukan pemeriksaan keamanan dengan pemerintah AS dan Israel sebelum menyalakan satu terminal pun.***