MATA BANDUNG - Serangan 'pasukan' #julidfiisabiilillah terus memakan korban para tentara dan para influencer zionis hiingga Rabu, 6 Desember 2023. Meski secara resmi komandan pasukan cyber gabungan Indonesia dan Malaysia, Erlangga Greschinov (@greschinov), menyatakan serangan yang dimulai sejak 2 Desember lalu itu berakhir Selasa 5 Desember 2023 pukul 20.00 WIB dan 21.00 waktu Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam pernyataan di akun instagram-nya, Erlangga mengatakan akan mempelajari dan mengevaluasi aktifitas selama 4 hari tersebut sebelum memutuskan kembali serangan berikutnya.
Di surat maklumat perang digital yang dikeluarkan, Erlangga mengingatkan bahwa yang harus dilawan adalah gerakan genosida, zionisme dan pemerintah penjajah Israel, bukan orang atau suku Yahudi.
Akun hilang permanen
Bahkan akun @bptkb dengan username 'Don't Underestimate Indonesia' ini mengklaim telah berhasil take-down akun istri Shai Golden secara permanen. Shai adalah seorang penyiar televisi Israel yang beberapa waktu lalu secara pongah mendukung gerakan genosida negaranya, mengancam akan membunuh warga muslim di seluruh dunia, menantang negara Islam dan bahkan Amerika Serikat.
Shai beberapa hari kemudian meminta maaf di akun instagram kepada para netizen Indonesia dan memohon agar tidak mengganggu akun istri dan keluarganya. Namun, serangan netizen Indonesia dan Malaysia bukan mereda setelah permintaan maaf Shai, malahan serangan julid makin gencar melalui nomor WA yang berhasil dibongkar oleh akun @bptkb_.
Akun @shaigoldenofficial sendiri telah hilang secara permanen akibat ujaran kebencian puluhan ribu di kolom komennya dan laporan dari para netizen Indonesia dan Malaysia. Padahal akun tersebut sebelumnya telah terverifikasi dengan tanda logo bintang dan centang biru.
Di konten @bptkb_ beberapa hari lalu bahkan mengunggah sebuah video kolase sosok perempuan dengan busana feminin tapi bertubuh lelaki dengan kepala Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: Lagu We Will Not Go Down - Song For Gaza, Menggambarkan Kepiluan Mendalam Masyarakat Palestina