DPRD Minta Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Harus Lebih Diperhatikan

5 Agustus 2021, 18:40 WIB
Andi Sudirman Sulaiman, saat membuka masa Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA/SMK/SLB Tahun Pelajaran 2021-2022 se-Sulsel secara virtual, Senin, 12 Juli 2021. /Humas pemprov/IST

MATA BANDUNG - Sekretaris Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa barat Fraksi PKS, Sadar Muslihat meminta, pemerintah provinsi dan daerah di Jawa barat diminta memberikan perhatian serius kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam mengakses pendidikan. 

"Terlebih bagi lulusan di sekolah luar biasa’ (SLB) saat akan menuju jenjang pekerjaan," ujar dia di sela melakukan silaturahmi di SLB Purnama Cipanas. Kamis.

Ia pun berharap, pemerintah provinsi maupun daerah di Jabar bisa membuat regulasi terkait dengan memberi ruang kepada siswa atau lulusan disabilitas untuk mendapat peluang bekerja di dunia kerja layaknya orang secara normal

Baca Juga: Riot Games Adakan Turnamen Leagua of Legends PC, ajak para Legenda Korea dan China

Baca Juga: Cihampelas Walk Buka Vaksinasi Gratis, Bantu Percepatan Herd Imunity

"Sejumlah program penanganan sosial terhadap anak berkebutuhan khusus itu, justru dinilai lebih banyak digerakan oleh masyarakat ketimbang pemerintah," kata Sadar.

Bahkan, karena banyak digalakkan swasta atau yayasan, mereka cenderung masih memiliki keterbatasan anggaran dalam mengembangkan dan meningkatkan keterampilan para siswa SLB tersebut.

“Pada saat saya melakukan kunjungan ke SLB Purnama Cipanas ini, justru mereka itu menyampaikan keluhannya terkait dengan masih terbatasnya ruangan-ruangan khusus keterampilan bagi para siswa SLB. Makanya saya nanti akan dorong dan sampaikan ke pemerintah, supaya ada perhatian,” ucap Sadar.

Baca Juga: Game Penghasil Uang Ditahun 2021, Berikut Game yang Sudah Terbukti Membayar.

Tak hanya itu, ia juga menyerap aspirasi terkait dengan kesejahteraan tenaga pengajar di SLB ini. Sehingga memang harus didorong pula agar para guru di SLB ini dapat terus memberikan pengajarannya ke siswa ABK ini.

“Para guru di sini bukan hanya mengajar secara teori biasa, tetapi juga melatih keterampilan siswa untuk tetap bersekolah dengan maksimal. Makanya harus kita dorong itu,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Purnama Cipanas, Mayor (Purn) Kudori mengatakan, pihaknya sangat berharap bahwa pemerintah provinsi dan daerah bisa lebih memperhatikan sekolah luar biasa ini secara maksimal.

“Kami di sini butuh perhatian dari pemerintah, baik pusat, provinsi, khususnya daerah. Karena di sini bukan hanya mengajar seperti guru pada umumnya, namun memberikan keterampilan khusus bagi mereka anak-anak istimewa ini,” kata Kudori.

Bahkan menurutnya, masih banyak kekurangan-kekurangan di sekolah luar biasa ini kaitan dengan fasilitas sekolah untuk para siswanya. Seperti kurangnya ruangan belajar, ruang keterampilan, dan masih dibutuhkannya tenaga pengajar yang memiliki skill khusus untuk mengajar siswa SLB.

Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Vaksin Covid-19 yang Berada di Indonesia, Apakah Telah Teruji?

“Kami harapkan sekolah luar biasa ini terus berjalan dan maju sehingga bisa menghasilkan para peserta didik atau siswa lulusan SLB disini nantinya tidak tergantung orang tua bahkan orang lain, alias bisa mandiri,” pungkasnya.***

Editor: Mia Dasmawati

Tags

Terkini

Terpopuler