Fakta Sejarah: Cerita Kelam Panjat Pinang yang Dijadikan Perlombaan HUT Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus

1 Agustus 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi fakta sejarah kelam lomba panjat pinang saat perayaan HUT kemerdekaan Indonesia 17 Agustus /

MATA BANDUNG - Lomba panjat pinang seringkali menjadi rangkaian utama saat HUT kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus.

Selain memeriahkan HUT kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus, lomba panjat pinang menjadi moment yang selalu dinanti.

Semua kalangan sangat antusias untuk ikut serta dalam lomba panjat pinang, mulai dari anak-anak hingga dewasa karena demi meramaikan HUT kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.

Berbagai hadiah menarik yang berada di puncak menjadi daya juang dan semangat peserta lomba panjat pinang.

Baca Juga: Siapa Nama Asli Bonge dan Kurma yang Viral di Citayam Fashion Week? Ternyata Ini Sosok Aslinya

Namun jika kembali menulusuri sejarah asal usul panjat pinang, terdapat fakta kelam yang menimpa rakyat Indonesia pada masa penjajahan Belanda.

Perlombaan panjat pinang memang sudah ada sejak jaman penjajahan belanda, dan juga hanya diikut sertakan oleh rakyat Indonesia kala itu.

Berbeda dengan lomba panjat pinang saat ini yang bertujuan untuk memeriahkan Hut Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada masa penjajahan Belanda, lomba panjat pinang diadakan untuk merayakan hari ulang tahun Ratu Belanda Wilhelmina setiap 31 Agustus.

Perlombaan panjat pinang juga memiliki asal nama lain yaitu "de Klimmast" yang artinya 'memanjat tiang'.

Baca Juga: Lirik Lagu 17 Agustus 1945, Jelang Perayaan HUT RI ke-77

Selain merayakan ulang tahun Ratu Belanda, lomba panjat pinang juga diadakan masyarakat Belanda saat memiliki acara-acara besar lainnya.

Tidak berbeda dengan masa sekarang, batang pohon pinang yang dilumuri minyak dan oli tetap menjadi alat utama perlombaan tersebut.

Namun jika panjat pinang yang diadakan saat ini memperebutkan hadiah-hadiah menarik yang tergantung di puncak.

Pada masa penjajahan belanda hadiah yang digunakan hanya berupa bahan pokok makanan seperti tepung, beras, roti, gula dan pakaian.

Karena barang tersebut dianggap berharga bagi rakyat Indonesia yang kala itu hidup serba kekurangan.

Fakta lain yang menyayat hati saat rakyat Indonesia bersusah payah memanjat untuk meraih hadiah di puncak.

Baca Juga: Bobotoh Minta Robert Out, Ini Tiga Nama Pelatih Hebat Yang Sedang Nganggur

Orang-orang belanda hanya menonton dari bawah dan menertawakan setiap kali ada orang yang terjatuh.

Karena bagi rakyat Belanda hal itu sudah dianggap sebagai lelucon dan bahan hiburan mereka kala itu.

Hal tersebut menuai banyak pertentangan ditengah masyarakat Indonesia saat awal diadakan lomba panjat pinang.

Karena lomba panjat pinang hanya menyisakan kenangan yang menyayat hati di masa penjajahan Belanda.

Masa dimana bangsa Indonesia selalu ditindas dan menjadi lelucan hingga selalu ditertawakan oleh bangsa lain.

Baca Juga: Audiensi Dengan KPU RI, PRMN Diminta Dapat Mengimbangi Berita Hoaks

Meski begitu, banyak juga yang menilai bahwa lomba panjat pinang bertujuan untuk meneladani perjuangan rakyat Indonesia saat penjajahan Belanda.

Selain itu juga tujuan diadakannya lomba panjat pinang saat ini adalah untuk menumbuhkan nilai kerja sama, semangat pantang menyerah.

Karena dibutuhkannya kerja sama tim dan semangat yang tinggi untuk meraih sesuatu yang berharga.***

 

Editor: Mia Dasmawati

Tags

Terkini

Terpopuler