Kapan Tanggal Hari Raya Idul Fitri 2024? Simak Info Lengkapnya di Sini!

8 April 2024, 04:35 WIB
Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin menerangkan, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup, dan dihadiri Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama. /kemenag.go.id

MATA BANDUNG - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat (Penetapan) 1 Syawal 1445 H pada Selasa, 9 April 2024. Sementara itu, Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Fitri Jatuh pada Rabu 10 April 2024.

Keputusan tersebut berdasar Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Sidang isbat akan digelar Kemenag di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH.Thamrin, Jakarta.

Dilaksanakan secara tertutup, dan dihadiri Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

"Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024," kata Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin di Jakarta, Selasa lalu. 

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama. Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB.

Baca juga: KCIC Operasikan 52 Perjalanan Whoosh per Hari Hadapi Momen Libur Lebaran Perdana

Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' (empat derajat lima puluh dua koma tujuh puluh satu menit) sampai dengan 7° 37.84' (tujuh derajat tiga puluh tujuh koma delapan puluh empat menit) dan sudut elongasi 8° 23.68' (delapan derajat dua puluh tiga koma enam puluh delapan menit) hingga 10° 12.94' (sepuluh derajat dua belas koma sembilan puluh empat menit).

“Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” kata Kamaruddin. 

Kementerian Agama, ujar Kamaruddin, juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di berbagai provinsi.

Baca juga: Info Mudik: Polres Cianjur Himbau Pemudik Hindari Jalur Jonggol dan Puncak II

“Untuk sidang isbat awal Syawal ini, Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat atau tidak," ucapnya.

Hasil hisab dan rukyatulhilal ini akan dibahas dan ditetapkan dalam sidang isbat. "Jadi kapan Hari Raya Idulfitri, kita masih menunggu keputusan sidang isbat. Hasilnya akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers,” tuturnya. 

Sementara itu, pengumuman Pimpinan Pusat Muhammadiyah bahwa Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu 10 April 2024. Keputusan itu berdasarkan  Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Berdasarkan data yang dikutip dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam tanggal 9 April 2024 M di Yogyakarta (-07° 48′ LS dan 2 = 110° 21′ BT) +06° 08′ 28″ (hilal sudah wujud), dan di Wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Bulan berada di atas ufuk.

Disisi lain, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir  menghormati keputusan yang diambil pemerintah. Ke depan Haedar berharap adanya satu kalender Hijriyah yang bersifat global. 

“Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) ini nantinya jika diberlakukan secara global, maka tidak akan ada lagi terjadi perbedaan penetapan bulan-bulan krusial seperti Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah,”jelas Haedar.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: kemenag.go.id muhammadiyah.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler