BBM Naik, 80,2 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi

- 29 Agustus 2022, 14:00 WIB
BBM Naik, 80,2 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi
BBM Naik, 80,2 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi /Twitter/@jokowi/



MATA BANDUNG - Lembaga survei Indometer merilis hasil survei publik yang dilakukannya terkait kinerja pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer, Leonard menyebutkan sebanyak 80,2 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja presiden dalam hasil survei yang diterima di Jakarta.

"Publik puas dengan kinerja Jokowi karena dinilai telah bekerja keras mengatasi inflasi," kata Leonard.

Menurut dia, masyarakat Indonesia menyadari situasi saat ini memang sulit; namun, masyarakat melihat Pemerintah bekerja mencari solusi. Dalam beberapa bulan terakhir, Pemerintah bertahan untuk menggelontorkan subsidi yang diuntungkan dengan windfall komoditas di pasar global.

Baca Juga: BBM Naik, Ini Bocoran Harganya yang Akan Berlaku 1 September 2022

"Tetapi, sinyalemen menunjukkan bahwa kenaikan harga komoditas mulai melandai, yang akan berpengaruh terhadap pemasukan APBN," tambahnya.

Hal itu terbukti dari rencana Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, yaitu Pertalite dan solar, katanya. DPR menolak adanya kuota tambahan yang berpotensi membuat anggaran subsidi terus membengkak. Pemerintah masih membuat skenario kenaikan harga Pertalite dan solar dengan sejumlah opsi dan menyiapkan bantuan sosial (bansos).

"Kenaikan harga BBM bersubsidi bisa dipastikan akan mengerek laju inflasi dan menuai protes masyarakat," katanya.

Naiknya harga Pertalite, katanya, bisa membuat selisih harga dengan Pertamax, yang merupakan BBM non-subsidi, menjadi lebih kecil. Pemerintah telah mendorong agar masyarakat mengonsumsi BBM dengan oktan tinggi dan lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Waspada, Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini Senin 29 Agustus 2022

"Pemerintah harus bisa menjelaskan kepada masyarakat mengapa BBM bersubsidi dinaikkan serta apa kompensasi yang bisa didapatkan," imbuhnya.

Survei Indometer dilakukan pada 15-20 Agustus 2022 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi yang dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling). Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Margin of error survei sekitar 2,98 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Di saat bersamaan, pemerintah juga kini tengah menghitung penyesuaian harga eceran BBM yang akan mulai berlaku 1 September mendatang.

Hal tersebut menyusul peryataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menjelaskan bahwa harga eceran BBM saat ini masih dibawah nilai keekonimiannya.***

Editor: Havid Gurbada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x