Guru mempunyai peran menanamkan, membentuk dan mengisi jiwa peserta didik agar mempunyai kecerdasan emosi dan spiritual yang baik. Karena di era sekarang peserta didik akan banyak dihadapkan oleh persaingan global. Apabila mereka tidak dibekali kecerdasan spritual dan emosi dikhawatirkan mereka akan mudah menyerah terhadap keadaaan, dan mungkin akan menjadi manusia modern yang lepas dari rasa kemanusiaan.
Selain itu, hari guru menjadi titik refleksi mengenai perjalanan guru yang telah diperjuangkan sejak tahun 1945. Perjalanan yang menyatukan para guru yang saat itu masih terkotak-kotak berdasarkan pendidikan terakhir, ras, agama dan sebagainya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bertemu Guru ASN Pangandaran, Begini Kisi-kisi Solusinya
Guru mempunyai hak memiliki kehidupan yang layak. Tidak sedikit guru yang masih mendapatkan upah jauh dari kata "layak". Sehingga mereka masih harus mencari pekerjaan sampingan guna memenuhi kebutuhan.
Haruskah guru kalah dengan slogan; berjuang tanpa pamrih dengan resiko dan tuntutan yang besar.
Apapun status guru, baik itu PNS, PPPK atau honorer, itu hanya penyebutan status dalam kepegawaian karena hakikatnya guru tetaplah guru dengan berbagai polemik yang harus dihadapi dan yang menjadi penerang para generasi muda. Ujung tombak maju mundurnya peradaban bangsa. Selamat Hari Guru Nasional!***