Al Faatihah atau Pembukaan, Memperkenalkan Konsepsi Umat Islam tentang Tuhan

- 14 Maret 2024, 09:16 WIB
Ilustrasi melihat dari dekat Surat al-Fatihah
Ilustrasi melihat dari dekat Surat al-Fatihah /pinterest.com

MATA BANDUNG - Surat Al Faatihah (Pembukaan), diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat, adalah surat yang paling pertama diturunkan secara lengkap dibanding surat-surat yang ada dalam Al Qur'an dan termasuk Surat Makkiyyah.

Surat ini disebut "Al Faatihah" (Pembukaan), karena dengan surat inilah Al Qur'an dibuka dan dimulai. Memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam agama Islam. Surat ini bukan hanya doa pembuka dalam shalat, tetapi juga memiliki beberapa keistimewaan dan makna yang dalam. 

Dilansir dari artikel laman iain-palangkaraya.ac.id, Al-Fatihah adalah kunci untuk memahami seluruh isi kitab suci al-Qur'an. Surat pembuka dalam al-Qur'an ini memuat dasar-dasar Islam dan memperkenalkan konsepsi umat Islam tentang Tuhan.

Tujuh ayat pendek dalam surat al-Fatihah membicarakan tiga dasar penting Islam yaitu iman, ibadah dan perilaku.

Baca juga: Islam dan Iman, Ulasan Singkat Menurut Kitab Suci Al Qur’an dan Hadis

Berikut adalah beberapa hikmah dan makna Surat Al-Fatihah dalam kehidupan sehari-hari:

(Dilansir dari laman almuhtada.org)

1. Meneguhkan tauhid

Ayat pertama Surat Al-Fatihah, yaitu

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 

Bismillahirrahmanirrahim,

Artinya: Dengan nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Menegaskan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Ini menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang memiliki sifat kasih sayang yang sangat luas.

Ayat kedua Surat Al-Fatihah, yaitu

 الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Alhamdulillahirabbil’alamin,

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam

Menegaskan bahwa Allah adalah Tuhan semesta alam. Ini menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakan dan menguasai seluruh alam semesta.

Ayat ketiga Surat Al-Fatihah, yaitu

 الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 

Arrahmanirrahim,

Artinya: Maha Pemurah lagi maha penyayang

Mengulang penegasan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Ini menunjukkan bahwa sifat kasih sayang Allah sangat besar dan tidak terbatas.

Ayat keempat Surat Al-Fatihah, yaitu

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ 

Maaliki yaumiddin,

Artinya: Yang menguasai di hari pembalasan

Menegaskan bahwa Allah adalah pemilik Hari Pembalasan. Ini menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang akan mengadili seluruh manusia di akhirat.

Ayat-ayat tersebut meneguhkan tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah. Tauhid adalah dasar dari ajaran Islam dan sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Memohon pertolongan Allah

Ayat kelima Surat Al-Fatihah, yaitu

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in,

Artinya: Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan

Berisi permohonan kepada Allah agar diberi pertolongan. Ini menunjukkan bahwa kita sebagai manusia membutuhkan pertolongan Allah dalam segala hal.

Kita dapat memohon pertolongan Allah dalam berbagai hal, seperti dalam menghadapi kesulitan, dalam mencapai kesuksesan, dan dalam menjalankan ibadah. Kita juga dapat memohon pertolongan Allah agar dijauhkan dari segala keburukan dan marabahaya.

3. Meminta petunjuk jalan yang lurus

Ayat keenam dan ketujuh Surat Al-Fatihah, yaitu

 ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

Ihdinash-shiraatal-mustaqim, shiraatalladzina an’amta ‘alaihim ghairil-maghduubi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: Tunjukanlah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Berisi permohonan kepada Allah agar diberi petunjuk jalan yang lurus.

Jalan yang lurus adalah jalan yang diridhai oleh Allah. Jalan ini akan membawa kita menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kita dapat meminta petunjuk jalan yang lurus kepada Allah dalam segala hal, mulai dari masalah pribadi hingga masalah sosial.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: almuhtada.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah