Itulah perjalanan panjang Pikiran Rakyat mulai dari sebuah harian umum, lalu bergerak lebih jauh lagi, kemudian mengusung konsep ekonomi kolaboratif, hingga lahirlah Pikiran Rakyat Media Network atau PRMN.
Pada ulang tahunnya yang ke-58, Komisaris Pikiran Rakyat Januar P. Ruswita melalui pesan singkat menyampaikan kepada MATA BANDUNG, Senin, 25 Maret 2024, bahwa dua puluh tahun terakhir ini perkembangan teknologi digital sangat luar biasa, hampir semua industri terdampak disrupsinya, tidak terkecuali industri media.
Industri media cetak yang menjadi bagian industri media dan terimbas disrupsi teknologi digital ini, lanjut Januar, mau tidak mau, suka tidak suka harus beradaptasi dengan melakukan transformasi digital.
“Untuk itu Pikiran Rakyat mengembangkan juga platform-platform media digitalnya melalui Pikiran Rakyat Media Network (PRMN). Termasuk juga pengembangan jejaring media, dimana media seperti Mata Bandung yang menjadi salah satu mitra media PRMN,” ujarnya.
Dikatakan lebih lanjut oleh Januar, dikaitkan dengan segmentasi usia yang sudah terbagi dalam perilaku mengakses informasinya. Generasi baby boomers (usia 58 tahun keatas) sebagian besar masih akses informasinya melalui media cetak, media televisi, media radio.
Lalu, generasi dibawahnya generasi X (usia 48-58 tahun) sebagian besar sudah akses medianya melalui media online (portal berita).
Kemudian generasi berikutnya, generasi Milenial (usia 28-48 tahun) sebagian akses informasi melalui media online (portal berita) dan sebagian lagi melalui media sosial.
Sementara itu generasi Z dan Alpha (usia dibawah 28 tahun) hampir semua akses informasinya melalui media sosial.
“Pikiran Rakyat dan PRMN dengan media-media mitranya seperti matabandung.com, harus membuka akses berita dan informasi yang diproduksinya dengan multi platform media yang dioperasikannya,” tutur Januar menegaskan.