Network
MATA BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengambil langkah cepat untuk mengatasi kerusakan yang mungkin terjadi di wilayahnya. Getaran gempa Garut yang mencapai magnitudo 6.5, terasa kuat membuat puluhan rumah mengalami kerusakan sedang dan ringan di Cianjur.
Kepala BPBD Cianjur, Asep Sukma Wijaya, menjelaskan bahwa gempa yang mengguncang pada Sabtu malam itu merata di seluruh wilayah Cianjur, terutama di bagian selatan. Laporan awal menunjukkan lebih dari 25 rumah mengalami keretakan dan genting-genting roboh. Langkah cepat pun diambil dengan mengerahkan petugas ke berbagai wilayah serta berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan desa untuk melakukan pendataan dampak gempa.
"Petugas sudah disebar ke seluruh wilayah termasuk berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan desa guna mendata dampak gempa yang dirasakan Sabtu malam. Kami juga mendapat laporan adanya kerusakan bangunan sekolah di Kecamatan Sindangbarang," katanya.
Baca Juga: BMKG Sebut Penyebab Gempa Tektonik adalah Deformasi Batuan di Jawa Barat
Selain kerusakan pada rumah dan fasilitas umum, terjadi juga pemadaman listrik karena tiang listrik roboh di Kecamatan Sukanagara. Hingga Minggu siang, upaya untuk memulihkan pasokan listrik masih berlangsung, terutama di wilayah selatan yang terdampak.
Meskipun gempa tersebut tidak menelan korban jiwa, kepanikan tetap melanda warga. Mereka, yang masih membawa luka dari traumatisasi akibat gempa Cianjur tahun 2022, memilih bertahan di luar rumah untuk menghindari gempa susulan yang mereka khawatirkan.
"Untuk korban jiwa atau luka belum ada laporan, hanya kerusakan dinding retak dan kaca rumah pecah yang mendominasi, namun kami masih menunggu laporan lengkap dari petugas yang masih melakukan tugas pendataan," katanya.
