MATA BANDUNG - Pada Minggu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali, I Nyoman Gede Anom, mengungkapkan bahwa layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk akan diprioritaskan untuk puskesmas pembantu di tiga daerah yang membutuhkan di Pulau Dewata.
“Kami di Bali yang ada masalah di Kecamatan Nusa Penida, Kintamani, Sukasada, dan Petang, kalau di sini peluncuran saja, ini di puskesmas pembantu yang tidak ada layanan internetnya,” kata dia.
Dari 120 puskesmas dan 509 puskesmas pembantu di Pulau Dewata, Dinkes Bali belum mendata lengkap jumlah yang membutuhkan layanan internet Starlink. Proses pendataan akan dilakukan segera setelah peresmian.
Baca Juga: Menkominfo Tegaskan akan Lakukan Evaluasi Berkala terhadap Starlink untuk Keamanan Data
“Fokus kami puskesmas pembantu, kami mau data mana yang betul-betul butuh, nanti kami sampaikan data-data puskesmas pembantu atau puskesmas yang memang jaringannya terganggu, karena puskesmas juga ada beberapa yang terganggu,” ujar Anom.
Dinkes Bali bahkan berharap alat pemancar milik Elon Musk itu bisa terpasang di seluruh puskesmas pembantu, sebab jaringan internet yang baik akan membantu petugas kesehatan memuat data yang terhubung ke Kementerian Kesehatan di pusat.
Baca Juga: Starlink Beroperasi di Indonesia: Harga dan Cara Pemesanan yang Perlu Anda Ketahui
“Kalau untuk kami di kesehatan tujuan utamanya itu, agar tidak ada kendala input data di ASIK (Aplikasi Sehat IndonesiaKu) program Kemenkes itu utama nanti kan bisa dimanfaatkan lagi untuk hal lain,” tambahnya.