Sering Konsumsi Makanan Olahan Bisa Turunkan Daya Ingat, Ini Penjelasannya

- 5 Juli 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi. Sering Konsumsi Makanan Olahan Bisa Turunkan Daya Ingat, Ini Penjelasannya
Ilustrasi. Sering Konsumsi Makanan Olahan Bisa Turunkan Daya Ingat, Ini Penjelasannya /Pexels/Robin Stickel

MATA BANDUNG - Makanan olahan saat ini menjadi salah satu gaya hidup bagi sebagian besar masyarakat di zaman yang semakin modern.

Makanan olahan tersaji dalam berbagai hidangan yang menarik untuk dikonsumsi, khususnya bagi mereka yang hidup ditengah berbagai kesibukan sehari-hari.

Namun, bagi Anda yang gemar mengonsumsi makanan olahan, khususnya makanan cepat saji, Anda harus mengetahui dampak buruk yang akan terjadi jika Anda terus menerus mengonsumsi makanan olahan.

Sebuah studi terbaru mengungkapkan jika seseorang rutin konsumsi makanan olahan akan berdampak buruk pada menurunnya memori atau daya ingat seseorang.

Baca Juga: Siap-siap, Vaksin Booster Akan Jadi Syarat Bepergian dan Akses Area Publik

Penelitian tersebut dilakukan di The Ohio State University dan telah diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity pada 2021.

Penelitian tersebut melibatkan dua kelompok tikus uji coba, dimana mereka diberi asupan makanan olahan atau junk food. Setelah empat minggu, kelompok tikus yang lebih tua gagal dalam serangkaian tes kognitif.

Mereka tidak bisa mengingat tempat-tempat yang baru saja dikunjungi, dan tidak menunjukkan rasa takut ketika menghadapi tanda-tanda bahaya yang akan datang. Tapi tikus yang lebih muda tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan ingatan.

Begitu pula dengan kelompok kontrol, baik tua maupun muda yang diberi asupan non-olahan, terdiri dari campuran protein, karbohidrat kompleks, dan lemak yang sehat.

Baca Juga: Jelang Laga Timnas U-19 Indonesia vs Thailand, STY Minta Dukungan Masyarakat

"Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan olahan dapat menghasilkan defisit memori yang signifikan dan tiba-tiba,” kata penulis utama studi, Ruth Barrientos eperti dilansir dari laman First for Women.

Dampak buruk serta masalah utama menurunnya daya ingat terletak pada bagian hippocampus yang memainkan peran besar dalam pembelajaran, memori, dan amigdala yang mengatur emosi.

Para peneliti menemukan bahwa diet tinggi karbohidrat olahan memicu respons peradangan di daerah otak tikus yang lebih tua. Ini membuat mereka tidak ingat ruangan yang baru didatangi, menunjukkan masalah dengan hippocampus dan gagal menanggapi isyarat bahaya, menunjukkan kerusakan pada amigdala.

Barrientos menekankan jika hasil penelitian ini memiliki implikasi yang lebih signifikan bagi individu yang lebih tua.

Baca Juga: BPH Migas Ungkap Jenis Mobil yang Masih Boleh Isi Pertalite

"Pada populasi tua, penurunan memori yang cepat memiliki kemungkinan lebih besar untuk berkembang menjadi penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer," ungkapnya.

Kunci agar memori tetap kuat dan sehat secara fisik dan mental, dengan menjauhi makanan olahan dan karbohidrat olahan.

"Masyarakat yang terbiasa melihat informasi gizi perlu memperhatikan serat dan kualitas karbohidrat. Studi ini benar-benar menunjukkan bahwa itu sangat penting," pungkasnya.***

Editor: Havid Gurbada

Sumber: PMJNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x