Kajian Islam AKRONIM: SING BENER

- 8 November 2022, 15:58 WIB
Ustadz Dadan Sundayana ,Prof AKRONIM
Ustadz Dadan Sundayana ,Prof AKRONIM /Dok Pribadi/

AKRONIM

( Alternatif Kajian Ruhiyah dengan Orientasi Nilai-nilai Islam sebagai Motivasi hidup dan beramal )

SING BENER...TANGTU CAGEUR, BAGEUR, PINTER tur SINGER...!!!

Pasti sudah mengenal dengan pola asuh atau pendidikan di kalangan orang Sunda yaitu " CAGEUR , BAGEUR, BENER, PINTER, SINGER ".

Suatu pola asuh yang jika diterapkan dengan benar maka akan menghasilkan seseorang khususnya anak didik, yang memiliki potensi luarbiasa meliputi fisik, karakter dan semangat yang baik, yang bukan hanya bermanfaat bagi dirinya tetapi juga bermanfaat bagi orang lain di sekitarnya atau siapapun yang mengenalnya sesuai dengan pola yang telah disebutkan diatas yaitu :

- CAGEUR atau “sehat” mencerminkan suatu karakter masyarakat sehat secara jasmani maupun rohani, namun istilah “CAGEUR” dalam Sunda memiliki filosofi lebih dalam dari sekedar “sehat”, “CAGEUR” mencerminkan watak masyarakat yang mampu berpikir dan bertindak secara rasional dan proporsional dengan dilandaskan nilai moral.

Baca Juga: Daftar Pemain Kosta Rika di Piala Dunia 2022 Qatar, Banyak Diisi Talenta dari Klub Lokal

- BAGEUR atau “baik” mencerminkan suatu karakter masyarakat yang memiliki sifat-sifat kemanusiaan, menjunjung akhlak mulia terhadap sesama. Sebagai orang Sunda, saya sangat familiar dengan ungkapan “silih asih”, yang bermakna saling menyayangi, berempati, bertenggang rasa dan simpati.

- BENER atau “benar” yang mencerminkan karakteristik masyarakat yang senantiasa amanah, tidak berbohong, tidak berkhianat, dan menunjung tinggi integritas yang artinya tiap ucapan harus sesuai dengan tindakan, seperti ungkapan dalam bahasa sunda “ulah cueut ka nu hideung ulah ponteng koneng”, yang berarti harus mengatakan apa adanya, sesuai fakta, tidak ada manipulasi fakta. Ungkapan Sunda lainnya ialah “nu lain kudu dilainkeun, nu enya kudu dienyakeun, nu ulah kudu diulahkeun”, yang bermakna bahwa kita tidak boleh melarang sesuatu karena itu benar, dan harus melarang sesuatu karena hal tersebut tidak benar.

Halaman:

Editor: Ipan Sopian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x