Network
MATA BANDUNG - Eko Maung memberikan tanggapan terkait pindahnya home base Persib dari Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) ke Stadion Si Jalak Harupat.
Persib Bandung juga akan melangsungkan pertandingan melawan Bhayangkara FC hari ini di Stadion Jalak Harupat.
Eko menilai jika pemindahan venue pertandingan ke Stadion Si Jalak Harupat adalah jalan tengah bagi Persib, dan manajemen pun pasti sudah memikirkan berbagai konsekuensinya.
"Yang diambil ini adalah langkah moderat, langkah pindah ini kan tanpa dukungan suporter, sebetulnya dalam tanda kutip sanksinya berjalan, tapi di sisi lain berusaha menyelamatkan sepak bolanya," kata Eko Maung seperti dikutip dari laman prfmnews.
Baca Juga: 5 Laga Terakhir Persib Bandung dan Bhayangkara FC, Manakah yang Berada Dalam Performa Terbaik?
Menurut Eko, pertandingan Piala Presiden 2022 tidak mungkin dihentikan karena akan menjadi penilaian buruk bagi PT LIB dalam menyelenggarakan Liga 1 nanti.
Pilihan Persib untuk tetap melanjutkan pertandingan Piala Presiden adalah keputusan moderat ditengah banyak desakan dari Bobotoh untuk mundur.
"Ini pasti udah hitung-hitungan, jadi ya kumaha deui. Saya nggak bilang ini keputusan bagus, cuma udah paling moderat," kata Eko.
"Saya meliatnya dengan berbagai kepentingan, sepakbola, sponsorship dan lain lain, termasuk mungkin ada klausul kalau Persib mundur ada denda," tambahnya.
Baca Juga: Menjelang Laga Persib Bandung vs Bhayangkara FC, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Kedua Tim
Disinggung terkait bagaimana jika masih tetap ada bobotoh yang datang ke stadion saat pertandingan, Eko menyebut mereka adalah bobotoh "gering" (sakit).
"Kalau misalkan masih ada ya bobotoh na gering. Karena kan tiket nggak dijual, otomatis ada bobotoh dateng itu nggak punya tiket, ngapain ke stadion," pungkasnya.***
