Ulasan Sejarah Taliban dan Perang di Afganistan

- 22 Agustus 2021, 09:30 WIB
Taliban Rebut Kota Kunduz, Jerman Tolak Seruan Agar Tentaranya Kembali ke Afganistan
Taliban Rebut Kota Kunduz, Jerman Tolak Seruan Agar Tentaranya Kembali ke Afganistan /REUTERS/Omar Sobhani.

MATA BANDUNG - Setelah menguasai Afganistan, Taliban berjanji tidak akan mengungkit masa lalu dengan melakukan balas dendam.

Bahkan kelompok Taliban meminta para ulama membujuk warga Afganistas tidak meninggalkan negaranya dan berjanji akan menghormati hak-hak perempuan.

Sejak menguasai Ibu Kota Afganistan Minggu, 15 Agustus lalu, Taliban tampak menampilkan kebijakan yang lebih moderat dan menginginkan perdamaian.

Baca Juga: Situs Yang Selalu Memberi Kabar Tentang Taliban dan Afghanistan Lenyap Tanpa Jejak.

Baca Juga: Kelompok Taliban Berkuasa? Fadli Buka suara 'Sejarah Akan Catat AS Kalah Hadapi Taliban

Baca Juga: Kelompok Taliban Berkuasa? Fadli Buka suara 'Sejarah Akan Catat AS Kalah Hadapi Taliban

Seperti dikethui Taliban pernah berkuasa pada 1996 hingga 2006 Mereka kemudian digulingkan dalam invasi pimpinan AS tahun 2001.

Hingga saat ini lebih dari 5.200 tentara AS berjaga-jaga di Bandara Kabul. Sementara jet tempur AS terbang di atas kota untuk memastikan keamanan operasi evakuasi bagi diplomat dan warga sipil termasuk beberapa warga Afghanistan.

Menurut sumber Reuters dari pejabat Gedung Putih menyebutkan Amerika Serikat telah mengevakuasi 6.741 orang, termasuk 1.792 warga negara Amerika dan penduduk tetap yang sah.

Baca Juga: Dibalik kaburnya presiden Afganistan, Amrullah Saleh Ajak Warga Bergabung Melawan Kelompok Taliban

Presiden AS Joe Biden mengatakan Taliban harus memutuskan apakah mereka menginginkan pengakuan internasional.

"Apakah mereka ingin diakui oleh masyarakat internasional sebagai pemerintah yang sah? Saya tidak yakin mereka melakukannya," kata Biden dalam wawancara TV.

Sementara itu, Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan AS berfokus pada potensi serangan teroris oleh kelompok seperti ISIS di tengah evakuasi.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan dunia internasional harus membimbing dan mendukung Afghanistan saat bertransisi ke pemerintahan baru. Wang Yi juga meminta untuk tidak memberikan tekanan.

Baca Juga: Joe Biden Gretak Kelompok Taliban akan kirim 5 Ribu tentara AS ke Afghanistan Jika Ganggu Evakuasi Warga

"Masyarakat internasional harus mendorong dan membimbingnya ke arah yang positif, alih-alih memberikan lebih banyak tekanan,” kata Wang Yi.***

 

Editor: Mia Dasmawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah