Network
MATA BANDUNG - Bayi baru lahir terjaga saat malam hari ternyata normal. Meski demikian, pola tidur yang demikian perlu diubah. Karena dengan terjaga semalaman akan membuat ibu kelelahan karena pola tidur bayinya yang baru lahir.
Menurut Alanna McGinn, konsultan tidur anak di Burlington, Ontario, kebingungan siang-malam terjadi karena bayi baru lahir karena bayi belum mengembangkan ritme internalnya.
“Jam ini menggerakkan ritme siok kita dan menciptakan mekanisme pengaturan waktu internal yang membuat kita lebih terjaga di siang hari dan lebih lelah di malam hari. Orang tua cenderung memiliki ekspektasi yang tidak realistis. Orang tua menganggap bahwa bayi yang baru lahir dapat menyesuaikan diri dengan dunia barunya dengan cepat. Padahal bayi telah menghabiskan sembilan bulan dalam kegelapan,” jelasnya.
Baca Juga: Berikut 5 Rekomendasi Penginapan Dekat Bandara Internasional Kertajati di Majalengka!
Faktanya, Leigh Anne Newhook, seorang dokter anak di St. John's, Newfoundland mengatakan bahwa selama enam hingga delapan minggu pertama, banyak, bahkan sebagian besar, bayi baru lahir mengalami kebingungan siang dan malam.
Newhook menambahkan bahwa kadar oksitosin dan prolaktin ibu baru meningkat di malam hari, artinya ASI diproduksi lebih banyak, sehingga mendorong bayi untuk sering menyusu. Karena anak kecil memiliki kebutuhan biologis yang tinggi untuk makan, dan perut kecilnya cepat kosong.
Alanna McGinn menyatakan bahwa, jika bayi terbangun di malam hari, kecilkan lampu dan jaga interaksi Anda tetap tenang. Bayi harus tidur antara 16 dan 18 jam sehari, meski mereka sering terbangun. Salah satu penyebab bayi rewel dan sulit ditenangkan adalah kurangnya jam tidur saat malam hari. Coba catat atau beri tanda kebiasaan tidur bayi, sehingga Ibu juga dapat beristirahat.
