MATA BANDUNG - Jepang memang kaya akan filosofi estetika yang unik dan sangat mendalam hingga dibudayakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah wabi-sabi
Wabi-sabi sendiri adalah sebuah filosofi estetika yang berasal dari Jepang dengan menekankan keindahan dan kesederhanaan, alami, juga ketidak sempurnaan.
Seseorang yang menerapkan wabi-sabi akan melihat kenyataan bahwa semua hal dalam kehidupan memiliki kekurangan, ketidak sempurnaan namun justru memiliki keunikan dan kekuatan tak tergantikan.
Baca Juga: Tanda-tanda Seseorng Dengan Inner Child, Pengalaman Masa Kecil yang Pengaruhi Perilaku
Memandang keindahan dalam keterbatasan yang membuatnya menjadi lebih apresiatif pada keaslian dan keindahan alami adalah tujuan dari filosofi tersebut.
Sebelumnya filosofi wabi-sabi adalah merupakan bagian dari tradisi budaya Zen, dan pada mula kehadirannya diterapkan dalam seni teh dan keramik.
Hingga akhirnya wabi-sabi berevolusi dalam budaya Jepang menjadi filosofi hidup yang menekankan pada keaslian, imperfection, dan keterbatasan.
Wabi-sabi telah banyak dipengaruhi oleh estetika Jepang kuno dan seni tradisional seperti ikebana (seni bunga Jepang), kare-sansui (taman rock Jepang), dan seni keramik.