Sesah Hilapna, Program Pengelolaan Sampah Kelurahan Cipadung, Ciptakan Lingkungan yang Nyaman dan Asri

24 Februari 2024, 22:55 WIB
Kelurahan Cipadung Membutuhkan Pengoptimalan Pengelolaan Sampah /Dok. bandung.go.id/


MATA BANDUNG - Setiap kecamatan dan kelurahan di wilayah Kota dan Kabupaten Bandung terus mencari cara baru untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di wilayah mereka. Cipadung Sesah Hilapna adalah salah satu kelurahan dengan program unggulan. Kegiatan tersebut diberi nama "Sedekah Sampah" untuk menciptakan lingkungan pemukiman yang nyaman dan asri.

Kami menghentikan program Cipadung Sesah Hilapna. Diharapkan bahwa saung maggot akan mulai mengumpulkan sampah organik basah. Pada Kegiatan Podcast Bersama Humas Bandung, Lukman Ependi, Lurah Cipadung, menyatakan bahwa sampah non-organik dijual dan sampah organik diserahkan ke Kang Empos.

Menurut Lukman, keberadaan saung maggot sudah dimulai sejak tahun 2018.

"Cipadung punya saung maggot, sejak tahun 2018. Ada penggiat maggot di RW 04 meskipun secara individual. Ini sudah berjalan lama dan melibatkan warga untuk sedekah sampah ke penggiat maggot itu," ungkapnya.

Baca Juga: Luar Biasa! Sudah Ada Rumah Maggot di 125 Kelurahan Kota Bandung untuk Atasi Sampah Organik

Rumah Maggot di 125 Kelurahan di Bandung Hadir Atasi Sampah Organik./bandung.go.id

Ia menyatakan bahwa hingga saat ini, saung maggot masih berfungsi dengan baik untuk pengelolaan sampah.

"Alhamdulilah itu masih berjalan, kemudian bertambah tahun ini dukungan dari Pemkot Bandung dibangun hangar maggot seluas 100 meter persegi," tuturnya.


Lukman mengatakan bahwa pengelolaan sampah masih proses untuk mengubahnya menjadi nilai ekonomi, sehingga masyarakat 21.194 orang secara bertahap dapat merasakan manfaatnya.

Baca Juga: Wow! Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik Kota Bandung Panen Ratusan Kilo Kasgot dari Budidaya Maggot

"Pengelola sampah kita harap mampu meningkatkan kesejahteraan. Namun saat ini hasil ekonomi yang diterima belum dirasakan perlu waktu dan perjuangan, ini masih proses," akunya.

Lukman terus memberikan bantuan sosial kepada masyarakat dalam kegiatan tertentu sebagai bagian dari upayanya untuk mengelola sampah di daerah tersebut.

"Cara sosialisasi, kita manfaatkan momen pertemuan. Kita sampaikan agar mulai memilah sampah dari rumah. Kita sampaikan pada kegiatan posyandu, PKK termasuk woro - woro. Bahkan kita datangi tempat rumah makan warung Tegal untuk memilah sampah organik untuk dimanfaatkan sebagai makanan maggot," ujarnya.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler