Luarbiasa! Warga RW 13 Kelurahan Pasirjati yang Dimotori KPSM Raup Untung Jutaan Rupiah dari Sampah Jadi Cuan!

17 Maret 2024, 21:10 WIB
Luarbiasa! Warga RW 13 Kelurahan Pasirjati yang Dimotori KSM Raup Untung Jutaan Rupiah dari Sampah Jadi Cuan! /Dok. bandung.go.id/

MATA BANDUNG - Luarbiasa! Warga RW 13 Kelurahan Pasirjati bisa meraup untung jutaan rupiah dari sampah menjadi cuan. Masyarakat yang mengelola sampah saat ini dapat menghasilkan uang. Di Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung Kota Bandung, ini terbukti. tepatnya di RW 13, yang telah merasakan manfaat pemilahan sampah anorganik.

Salamun, Ketua Kelompok Pengelola Sampah Mandiri (KPSM) Erwiber RW 13 Bersih dan Berkah, mengatakan bahwa kelompoknya mengumpulkan sampah anorganik dari warga karena sampah anorganik memiliki nilai jual yang tinggi.

"Non organik itu punya nilai jual. Kalau di sini pengurus tidak perlu pusing, ada Sedekah Sampah. Kita kasihkan ke petugas sampah, itu dikumpulkan dalam karung. Sebulan itu mampu menghasilkan Rp6,5 juta," kata Salamun dikutip MATA BANDUNG dari laman bandung.go.id.

Baca Juga: Keren! Dekan Fakultas Teknik Unisba Rela Mengurus Sampah Kampus agar Bandung Lautan Sampah Tak Terulang

Meskipun keuntungan dapat berbeda-beda, Salamun menyatakan bahwa petugas sampah di daerah tersebut dapat memperoleh lebih banyak uang dari sampah.

Ia menyatakan bahwa KPSM telah hadir sejak lima tahun yang lalu. Mereka memiliki kemampuan untuk mengolah dua ton sampah organik dengan berbagai teknik.

"Ada metode maggot, hingga mesin pencacah organik. Kita upayakan ini untuk lebih optimal, " ungkapnya.


Rantai pengelolaan sampah masih berfungsi dengan baik di sini. Ada bayi maggot. Menurutnya, hasilnya digunakan untuk ternak, bebek, dan ayam petelor.

Mikro Organisme Lokal (MOL) telah diproduksi secara mandiri di wilayah tersebut untuk mengatasi bau sampah organik. MOL sangat penting dalam pengelolaan sampah organik, terutama untuk mengatasi bau.

Baca Juga: Wah di Bandung Sudah Ada Supermarket Ramah Sampah, KLHK: Smart Waste Hub bisa Bantu Kurangi Sampah Plastik

"Untuk atasi bau, di KPSM kami bikin MOL. Bahan bakunya buah - buahan yang tidak terpakai, seperti nanas, jeruk dan pisang. Kita produksi itu per jenis buah. Sehingga mampu menghilangkan aroma tidak sedap," ujarnya.

Sementara itu, Agus Mulyana, Lurah Pasirjati, mengatakan bahwa sistem pengelolaan sampah di daerah semakin berkembang.

"Pengelolaan sampah sudah tidak lagi konvensional, kumpul, angkut buang. Tapi kita edukasi memilah sampah mulai anorganik dan organik. Sehingga sampah berguna dan bermanfaat. Masyarakat bisa hidup dari sampah yang dihasilkan," bebernya.

Salah satu wilayah percontohan, RW 13, telah beroperasi sejak tahun 2018. Orang-orang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan sampah sehingga mereka dapat menghasilkan nilai ekonimis.

Agus menyatakan, "Ini RW pertama dan inisiator di kelurahan kami. Warganya mampu mengelola sampah."

Ia berharap cerita sukses tersebut dapat menyebar ke daerah lain, sehingga masyarakat dapat mengelola sampah sendiri.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler