Jejak Kamera Inen Rusnan: Fotografer Termuda di Balik Konferensi Asia Afrika 1955

30 Juni 2024, 18:05 WIB
Jejak Kamera Inen Rusnan: Fotografer Termuda di Balik Konferensi Asia Afrika 1955 /Dok. bandung.go.id/

MATA BANDUNG - Inen Rusnan menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) yang diadakan di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, pada tahun 1955. Pada usia yang baru menginjak 17 tahun, Inen Rusnan telah menunjukkan bakat luar biasa sebagai fotografer. Ia diberi tanggung jawab besar untuk mengabadikan momen-momen penting selama konferensi bersejarah tersebut.


Inen Rusnan, kelahiran Sumedang pada 2 Agustus 1937, telah menunjukkan ketertarikannya pada dunia fotografi sejak usia dini. Sebelum terlibat dalam KAA, Inen sudah terbiasa menjadi fotografer lepas dan mengirim hasil karyanya ke berbagai media massa di Jawa Barat. Pengalaman ini membuatnya matang secara teknis dan mental, meski usianya masih sangat muda.


Panitia KAA tidak ragu menunjuk Inen sebagai fotografer resmi untuk mengabadikan momen-momen konferensi. Kepercayaan ini diberikan karena Inen telah memiliki pengalaman dalam memotret berbagai kegiatan penting yang melibatkan pejabat-pejabat tinggi. Dengan kamera Leica F3 di tangannya, Inen berhasil mengabadikan berbagai peristiwa penting selama KAA.


Foto-foto hasil jepretan Inen Rusnan tidak hanya disimpan di Indonesia, tetapi juga tersebar ke seluruh penjuru dunia. Foto-foto tersebut menjadi bukti visual bahwa negara-negara Asia dan Afrika bisa bersatu dan membentuk poros sendiri yang netral. Bahkan, banyak delegasi yang membawa foto-foto Inen ke negaranya masing-masing sebagai kenang-kenangan.

Baca Juga: Dari Parade Budaya hingga Pameran Kuliner: Mengintip Asia Africa Festival 2024

Konferensi Asia Afrika menjadi momentum persatuan dan kemajuan negara-negara di Asia dan Afrika

Koleksi Foto Bersejarah


Kini, di rumahnya yang sederhana di kawasan Cipaganti, Bandung, Inen masih menyimpan banyak foto bersejarah hasil karyanya. Selain momen-momen KAA, ia juga menyimpan foto-foto dari berbagai kegiatan penting lainnya, termasuk foto-foto bersama pejabat seperti Presiden Pertama RI, Soekarno.


Hasil karya Inen Rusnan tidak hanya tersimpan di rumahnya. Foto-foto hasil jepretannya juga dipamerkan di Museum Konferensi Asia Afrika. Pameran ini memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk melihat langsung momen-momen bersejarah yang diabadikan oleh fotografer muda berbakat ini.


Menariknya, Inen Rusnan belajar fotografi secara otodidak. Ia tidak mengikuti pendidikan formal di bidang ini, namun kegigihannya dalam belajar dan berlatih membuatnya mampu menghasilkan karya-karya berkualitas tinggi. Sepanjang hidupnya, Inen terus berkutat dengan dunia fotografi, menunjukkan kecintaannya yang mendalam pada profesi ini.

Baca Juga: Gebrakan Baru: Festival Asia Afrika 2024 di Bandung Pasti Lebih Meriah

Museum Konferensi Asia Afrika.

Warisan Sejarah


Inen Rusnan tidak hanya seorang fotografer, tetapi juga perekam sejarah. Melalui lensa kameranya, ia telah mengabadikan momen-momen penting yang menjadi bagian dari sejarah bangsa. Karya-karyanya menjadi warisan berharga yang bisa dinikmati oleh generasi masa kini dan yang akan datang.


Kisah Inen Rusnan menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda yang ingin menekuni dunia fotografi. Keberaniannya dalam mengambil tanggung jawab besar pada usia muda, serta dedikasinya dalam menghasilkan karya-karya berkualitas, menunjukkan bahwa usia bukanlah halangan untuk mencapai prestasi besar.


Inen Rusnan adalah contoh nyata bagaimana bakat dan dedikasi dapat membawa seseorang mencapai prestasi luar biasa, bahkan di usia yang sangat muda. Sebagai fotografer termuda yang mengabadikan Konferensi Asia Afrika 1955, ia telah memberikan kontribusi besar dalam mendokumentasikan sejarah. Melalui karya-karyanya, kita bisa melihat dan merasakan kembali momen-momen bersejarah yang pernah terjadi di Gedung Merdeka, Bandung. Kisah hidup dan karya Inen Rusnan menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda yang bercita-cita tinggi.


Inen Rusnan terus dikenang sebagai salah satu fotografer bersejarah Indonesia. Dedikasinya dalam dunia fotografi dan peran pentingnya dalam mengabadikan Konferensi Asia Afrika 1955 menjadikannya figur yang tidak terlupakan. Koleksi foto-foto bersejarahnya menjadi bukti nyata dari kontribusi besarnya dalam mendokumentasikan momen-momen penting dalam sejarah bangsa dan dunia.

Kisah hidup Inen Rusnan tidak hanya sekadar cerita tentang seorang fotografer muda, tetapi juga tentang ketekunan, dedikasi, dan kecintaan pada profesi yang membawa dampak besar bagi dokumentasi sejarah. Melalui lensa Leica F3-nya, Inen berhasil mengabadikan momen-momen berharga yang kini menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia dan dunia.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler