Keren! Kampung Palasari Sukses Terapkan Ketahanan Pangan Mandiri, Mampu Hidupi Warga dari Kebun Sendiri

- 28 Februari 2024, 22:11 WIB
Kampung Palasari sukses terapkan ketahanan pangan mandiri, mampu hidupi warga dari kebun sendiri
Kampung Palasari sukses terapkan ketahanan pangan mandiri, mampu hidupi warga dari kebun sendiri /Dok. bandung.go.id/

 

MATA BANDUNG - Keren! Kampung Palasari sukses terapkan ketahanan pangan mandiri, mampu hidupi warga dari kebun sendiri. Sejak pandemi COVID-19, warga Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung mencoba bangkit dan saling bantu untuk memastikan swasembada pangan mereka sendiri. Selain itu, Palasari adalah wilayah yang padat penduduk, dengan 14 RW dan 83 RT dan 17.763 penduduk.

Pada awalnya, masyarakat sangat bergantung pada makanan dari luar kota, kata Eman Sulaeman, lurah Palasari.

"Namun, saat pandemi Covid-19 melanda, kami benar-benar kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akhirnya, kami sepakat untuk mulai sedikit demi sedikit menumbuhkan kebiasaan baru dengan hadirnya Buruan Sae," ungkap Eman.

Sejak saat itu, Kelurahan Palasari mendirikan Buruan Sae di RW 13 yang disebut Sabedug, yang merupakan sauyunan berkebun yang diusahakan guyub.

Baca Juga: Alhamdulillah, Posyandu Kota Bandung Gelar Pemberian Vitamin A, Warga Antusias Menyambut

Kampung Palasari sukses terapkan ketahanan pangan mandiri, mampu hidupi warga dari kebun sendiri
Kampung Palasari sukses terapkan ketahanan pangan mandiri, mampu hidupi warga dari kebun sendiri

Pada awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, sehingga orang-orang tidak perlu berbelanja di luar, hanya memanfaatkan hasil kebun di Buruan Sae.

"Namun, alhamdulillah sampai sekarang masih eksis. Seminggu sekali ada pemeliharaan di Buruan Sae tiap Rabu. Bisa dibilang efektif karena dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sendiri, bahkan warga luar juga," akunya.

Cabai domba, bawang merah, pakcoy, dan buah-buahan seperti jambu merah dan nangka adalah beberapa tanaman yang mungkin ditemukan di Buruan Sae Sabedug.

"Dengan memanfaatkan lahan yang ala kadarnya bisa bermanfaat untuk keluarga sendiri, umumnya untuk orang lain, mari kita coba untuk buat Buruan Sae. Mudah-mudahan bisa memenuhi kebutuhan kita sehari-hari," ujarnya.

Ini adalah tempat pembudidaya ternak dan tumbuhan. Kambing, domba, dan ayam petelur semuanya ada. Masyarakat dapat mengambil telur setiap hari.

Baca Juga: Wargi Bandung, Yuk ke Posyandu Terdekat Dapetin Vitamin A Buat Si Kecil

Ini adalah tempat pembudidaya ternak dan tumbuhan. Kambing, domba, dan ayam petelur semuanya ada. Masyarakat dapat mengambil telur yang dihasilkan di Buruan Sae setiap hari.

Selain bercocok tanam, penduduk Palasari biasa memilah dan mengolah sampah. Orang-orang sudah terbiasa memilah sampah organik, anorganik, dan residu, dan sampah anorganik yang masih bernilai disetorkan ke Bank Sampah, kata Iman.

"Kami juga punya Kang Empos untuk pengolahan sampah organik. Selain itu, di sini juga pengolahan sampahnya menggunakan gibrik mini di RW 13. Hasilnya pengolahan sampah relatif cepat, 30 menit bisa mengolah 1 ton sampah," jelas Eman.

Dia juga mengatakan bahwa ada hanggar maggot di daerah itu untuk mengolah sampah organik. Beberapa orang juga memiliki loseda, atau lodong sesa dapur, di rumah mereka, terutama mereka yang memiliki lahan yang sedikit.

"Berkat kebiasaan baik ini, Buruan Sae Palasari mendapat Juara 2 Lembur Tohaga Lodaya dari Polrestabes Bandung tahun 2020. Palasari juga mendapat juara harapan 3 lomba eco office," ucapnya.

Selain itu, Kelurahan Palasari memiliki sistem laporan WhatsApp untuk menampung keluhan masyarakat dan meningkatkan pelayanan publik.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah