Network
MATA BANDUNG - Sebanyak 416 peserta calon Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) berkumpul di Kampus UIN SGD Bandung. Mereka adalah ujung tombak dalam memastikan jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dengan lancar. Tes tertulis metode Computer Assist Test (CAT) menjadi medan perang pertama bagi mereka, dan di balik layar, harapan memenuhi setiap pikiran.
Ditemani oleh Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, pembukaan Tes CAT menjadi momen penting. Bambang membagikan pesan penting: integritas, tanggung jawab, dan komitmen. Dia menegaskan bahwa karakter tersebut merupakan pondasi utama bagi PPK yang nantinya akan menangani jalannya Pilkada pada 27 November 2024.
"Mudah-mudahan dari seleksi ini akan terpilih yang terbaik dari segi kompetensinya. Nanti akan ada lagi tahap ketiga yaitu wawancara," kata Bambang.
Baca Juga: Gen Z dan Milenial Berperan Penting dalam Pemilu di Kota Bandung, Mulai Jadi Petugas PPK Hingga KPPS
Sambil menggali harapan, Bambang juga mengisyaratkan tantangan di depan. Kota Bandung membutuhkan pemimpin yang mampu mengakselerasi pembangunan, menangani permasalahan sosial, dan memajukan sektor pariwisata. Kota ini, katanya, adalah kota holistik dengan potensi besar yang menanti untuk dioptimalkan.
"Siapapun itu calon Wali Kota/Wakil Wali Kota, Kota Bandung adalah kota yang sangat holistik. Potensinya sangat banyak sekali dan harus dioptimalisasi. Siapapun, mudah-mudahan bisa mengakselerasi potensi-potensi yang mempunyai nilai untuk kemanfaatan warga Kota Bandung," ujarnya.
Namun, kesuksesan proses seleksi PPK bukanlah tugas yang ringan. Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Prihadianti, menjelaskan bahwa dari 464 peserta, hanya 150 orang yang akan dipilih sebagai anggota PPK di 30 kecamatan.
