DU 68 Surganya Pecinta Genre Cadas di Bandung, dari Jajan Rock Hingga Berbagi Pengetahuan Musik

- 18 Juni 2024, 14:05 WIB
DU 68 Surganya Pecinta Genre Cadas di Bandung, dari Jajan Rock Hingga Berbagi Pengetahuan Musik
DU 68 Surganya Pecinta Genre Cadas di Bandung, dari Jajan Rock Hingga Berbagi Pengetahuan Musik /Dok. bandung.go,.id/

MATA BANDUNG - Pecinta musik Bandung pasti tak asing dengan fenomena "Jajan Rock", sebuah istilah yang merujuk pada kegiatan berburu rilisan fisik seperti kaset, CD, atau vinyl dari musisi-musisi favorit. Di tengah kota yang kaya akan sejarah musiknya ini, terdapat sebuah tempat yang menjadi surga bagi para penggemar rilisan fisik, yaitu DU 68.

Terletak di Jalan Dipatiukur No. 68, Bandung, DU 68 tidak mudah ditemukan bagi yang tidak teliti. Lokasinya yang tersembunyi di balik SPBU Jalan Dipatiukur, dengan ruko dua lantai dan deretan kaset pita di ruko paling kiri, membuatnya menjadi destinasi yang sangat disukai para kolektor dan penggemar musik.

DU 68 bukan sekadar toko musik biasa. Sejak berdiri sekitar tahun 2000, toko ini telah berkembang dari sekadar menjual kaset bekas menjadi pusat kreativitas bagi pecinta musik. Tidak hanya menjual rilisan fisik dari musikus lokal maupun mancanegara, DU 68 juga dikenal sebagai tempat produksi rilisan fisik untuk beberapa musisi lokal, dengan proses kurasi yang ketat sebelum perilisan.

Baca Juga: Ada Sensasi Suasana Baru di Lengkong Culinary Night, Cek Yuk Sambil Kulineran di Sana Dijamin Lebih Nyaman!

Selain penjualan, DU 68 juga menyediakan sejumlah alat pemutar seperti tape deck, walkman, dan pemutar vinyl, meskipun stoknya terbatas. Suasana hangat dan akrab di dalam toko membuatnya selalu ramai pengunjung. Mulai dari penggemar musik yang berbagi pengetahuan hingga musisi yang datang langsung untuk berinteraksi dengan penggemar.

Kesuksesan DU 68 tidak hanya tercermin dari popularitasnya di kalangan penggemar musik lokal, namun juga dari kunjungan tokoh-tokoh musik terkenal. Seperti saat vokalis D'Masiv, Rian Ekky Pradipta, mengunjungi DU 68 dan membagikan pengalamannya melalui media sosial, yang kemudian menarik perhatian kolektor dan penggemar lainnya.

Bagi para pencinta musik, terutama yang memiliki ketertarikan pada rilisan fisik dan nostalgia akan era kaset dan vinyl, DU 68 tetap menjadi destinasi wajib di Bandung. Meski digitalisasi musik semakin merajalela, pengalaman menyentuh dan mendengarkan musik melalui rilisan fisik tetap memiliki daya tarik tersendiri yang tidak bisa digantikan oleh teknologi modern.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah