Indonesia Mendesak Majelis Umum PBB (UNGA) Untuk Menjunjung Tinggi Martabat Dan Nyawa Manusia

- 2 November 2023, 09:30 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. /Pmj/

MATA BANDUNG-Indonesia Mendesak Majelis Umum PBB Membentuk Komisi Independen untuk Menyelidiki Serangan Israel. Dikutip dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Indonesia meminta Majelis Umum PBB (UNGA) untuk gera mengambil tindakan untuk menghentikan kekerasan di Gaza. Imbauan tersebut disampaikan Indonesia dalam pertemuan darurat Majelis Umum PBB yang membahas tindakan ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina, yang digelar di New York (26/10).

Menteri Luar Negeri Ibu Retno menyatakan bahwa penghentian segera kekerasan di Gaza, agar warga sipil dilindungi, dan bantuan kemanusiaan segera diberikan. Beliau juga memohon kepada anggota PBB untuk bertindak sepenuh hati untuk menegakkan keadilan dan kemanusiaan.

“Kami telah berdiri di aula ini berkali-kali untuk meringankan penderitaan saudara-saudari kami di Palestina. Kami telah mengadakan pertemuan darurat UNGA yang tak terhitung jumlahnya mengenai nasib rakyat Palestina. kepentingan politik,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Bandung Kamis 2 November 2023 : Berpotensi Hujan Ringan

Menlu Retno menyayangkan bahwa dunia seakan tidak meliht bencana yang terjadi di Gaza. Dimana terjadi serangan terus menerus di Gaza yang telah memakan banyak korban.

Sebelumnya, Indonesia juga pernah meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera bertindak guna menghentikan eskalasi konflik Israel-Palestina di Gaza dan mengatasi krisis kemanusiaan, dengan menuntut 3 hal sebagai berikut :
1. Seruan bersama untuk genjatan senjata segera.
2. Memprioritaskan akses kemanusiaan.
3. Kemanusiaan harus dikembalikan ke Dewan Keamanan
Namun sayang, usaha Dewan Keamanan (DK) PBB tidak membuahkan hasil. Oleh karena itu kini Indonesia kembali mendesak Majelis Umum PBB untuk melakukan upaya yang sama. UNGA harus menunjukkan bahwa PBB menjunjung tinggi martabat manusia dan kehidupan manusia (menjunjung tinggi martabat dan nyawa manusia.)
Indonesia berdiri atas dasar kemanusiaan. Sebanyak 16.297 warga Palestina luka-luka pada Selasa 24/10/2023 lalu. Indonesia mengutuk keras kekerasan Israel terhadap Palestina, termasuk penyerangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah di Gaza. Pembunuhan tanpa pandang bulu, penculikan, dan penghukuman kolektif terhadap warga sipil harus dikutuk sebagai tindakan yang tidak manusiawi dan melanggar hukum internasional.

Baca Juga: Resmi, Arab Saudi jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034 setelah Australia Undur Diri

Dalam permohonan pada Majelis Umum PBB, Menlu menyatakan tiga plus satu langkah spesifik yang perlu diambil, sebgai berikut :
1. Menghentikan agresi untuk mencegah jatuhnya korban sipil lebih lanjut. Majelis Umum PBB harus mendesak agar gencatan senjata segera dan berjangka panjang dipatuhi. Kejadian serupa juga harus dicegah di masa depan.
2. Memastikan akses kemanusiaan dan perlindungan sipil. Indonesia mendesak Majelis Umum PBB dan badan-badan terkait PBB untuk meningkatkan upaya pemberian bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza. Indonesia akan melipatgandakan kontribusi sukarela melalui UNWRA dan menyerukan komunitas internasional untuk mendukung UNWRA. Indonesia juga berkomitmen untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, kata Menlu.
3. Menolak pemindahan paksa warga sipil di Gaza. Seruan Israel agar penduduknya meninggalkan Gaza utara memperburuk kondisi mereka yang rumahnya hancur dan akses terhadap listrik, gas, bahan bakar, dan air dibatasi.

Adapun yang Plus Satu yag dimaksud adalah mengatasi akar penyebab konflik Israel-Palestina.
Menlu menegaskan, perdamaian tidak akan tercapai sampai akar permasalahan konflik teratasi. Oleh karena itu, proses perdamaian untuk mencapai solusi dua negara harus dilanjutkan. Upaya sistematis Israel yang menjadikan perundingan tidak relevan harus dihentikan.**

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah