Misi Rahasia Terungkap, 5 Tentara AS Tewas dalam Persiapan ke Gaza untuk Operasi Bebaskan Sandera,

- 13 November 2023, 19:14 WIB
Black Hawk UH-60 saat pelatihan 6 November 2014 di Idaho, AS.
Black Hawk UH-60 saat pelatihan 6 November 2014 di Idaho, AS. /Staff Sgt. Roy Lynch / US Air Force

MATA BANDUNG - Amerika Serikat  (AS) - pendukung paling getol penjajah Israel - sedang berduka. Lima prajurit militer terbaiknya tewas dalam insiden helikopter canggih yang jatuh di lepas Pantai Siprus, Sabtu (11/11/2023) pagi waktu setempat. Dari kejadian itu terungkap juga misi rahasia yang terkait dengan operasi pembebasan sandera AS di Gaza.

Menurut laporan resmi militer AS insiden tersebut terjadi saat pelatihan rutin pengisian bahan bakar di udara. Menteri Pertahanan AS, Llyoid J. Austin III, menyatakan kejadian tersebut murni kecelakaan dan bukan akibat serangan dari pihak mana pun.

Laman resmi Komando Pasukan Amerika di Eropa (US-EUCOM/United States European Command - eucom.mil) mengeluarkan pernyataan resmi tentang kejadian itu dan menyatakan bahwa pelatihan itu merupakan hal yang rutin dilakukan. Pernyataan itu pun tidak menyebutkan identitas lima tentara yang tewas dan jenis helikopternya. 

Baca Juga: RS dan Sekolah Masih Jadi Sasaran Serangan Udara Zionis dengan Dalih Ingin Gempur Hamas

Misi senyap

Namun, media The New York Times (NYT) menuliskan bahwa helikopter tersebut berjenis Sikorsky MH-60 Black Hawk yang terkenal canggih. Ke-lima tentara tersebut, menurut NYT, merupakan anggota pasukan elit ke-106 dari Resimen Udara untuk Operasi Khusus.

Media tersebut juga mengutip pejabat-pejabat militer AS di Pentagon bahwa belakangan ini memang mereka sedang menyiapkan sebuah operasi senyap dari dua pasukan elit terbaik AS, yaitu Delta Force dan Navy SEALS dari Tim 6 di kawasan Siprus. 

Untuk operasi itu, mereka giat melakukan latihan-latihan termasuk pembebasan sandera. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bila aksi mereka dibutuhkan untuk mengevakuasi belasan sandera AS yang masih disandera di Jalur Gaza saat terjadi serangan mengejutkan oleh sayap militer Hamas, Al-Qassam.

 

Sejak pecah konflik ini, kapal induk AS dan kapal-kapal pendampingnya kini beroperasi di Mediterania sebagai bagian dari penguatan kehadirannya untuk mencegah Iran terlibat langsung dalam perang antara Israel dan Hamas.

Baca Juga: Mengenal Hamas Gerakan Militan Islam dari Palestina, Siapa Saja Pemimpinnya?

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: The New York Times ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah