Pembebasan Tahanan Warga Palestina yang Disambut Bak Pahlawan di Tepi Barat dan Jalur Gaza setelah Dibebaskan

- 28 November 2023, 10:35 WIB
Sebuah bisa tampak sedang mengangkut para tahanan Palestina yang dibebaskan penjajah Israel sebagai bagian dari kesepakatan jeda kemanusiaan.
Sebuah bisa tampak sedang mengangkut para tahanan Palestina yang dibebaskan penjajah Israel sebagai bagian dari kesepakatan jeda kemanusiaan. /

MATA BANDUNG - Sekitar 30 warga Palestina menghirup udara bebas lagi setelah ditahan oleh Zionis. Mereka tiba di Tepi Barat pada Minggu (26/11), menyusul pembebasan 17 sandera oleh Hamas dalam gelombang kedua pertukaran tahanan-sandera di bawah kesepakatan gencatan senjata.

Konfirmasi dari Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) dalam sebuah unggahan di akun media sosial X, pada Sabtu (25/11) malam, penjajah Israel menerima gelombang kedua sandera yang dibebaskan dari Jalur Gaza. Mereka meliputi 13 warga Israel dan empat warga Thailand, yang telah menyeberang ke Mesir dan saat itu dalam perjalanan ke negara Zionis.

"Setelah menjalani pemeriksaan medis awal, mereka akan terus didampingi oleh tentara IDF saat menuju rumah sakit di Israel, tempat mereka akan bertemu kembali dengan keluarga mereka," kata IDF.

Baca Juga: Masihkah Kita Menutup Mata dengan Data Korban Tewas, Luka dan Bangunan Rusak di Gaza yang Menyesakkan Dada Ini

Suasana pembebasan warga Palestina tahap pertama dari penjara Ofer Israel Kota Beituna Tepi Barat, Jumat 24 November 2023 malam.
Suasana pembebasan warga Palestina tahap pertama dari penjara Ofer Israel Kota Beituna Tepi Barat, Jumat 24 November 2023 malam. Tangkapanlayar
Dalam pernyataan terbarunya pada Minggu, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan bahwa keempat warga Thailand tersebut dalam kondisi sehat.

"Mereka semua aman, secara keseluruhan dalam kondisi kesehatan mental yang baik dan dapat berbicara dengan normal," kata Thavisin melalui media sosial X.

Sementara itu, kantor berita Palestina WAFA pada Minggu, 26/11, sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan-sandera dengan Hamas, penjajah Israel membebaskan 39 warga Palestina, yang terdiri dari enam wanita dan 33 anak di bawah umur, dari dua penjara. 

Pelaksanaannya tertunda selama beberapa jam setelah Hamas menuduh penjajah Israel gagal memenuhi persyaratan perjanjian gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari itu, yang disepakati oleh kedua pihak pada Rabu (22/11) setelah konflik berdarah selama lebih dari enam pekan.

Baca Juga: Tentara Penjajah Israel Tembak Kendaraan Patroli Pasukan PBB di Lebanon dalam Masa Jeda Kemanusiaan

Suasana pertemuan kembali antara orangtua dan anak Palestina yang menjadi tahanan penjajah Israel sekian lama.
Suasana pertemuan kembali antara orangtua dan anak Palestina yang menjadi tahanan penjajah Israel sekian lama.
Seorang sumber Palestina mengatakan kepada Xinhua bahwa Hamas mengharapkan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam "jumlah besar" ke Kota Gaza dan seluruh wilayah lainnya di sebelah utara Jalur Gaza, alih-alih penyaluran pasokan ke bagian selatan Jalur Gaza saja.

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: AFP Reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah