MATA BANDUNG - Beberapa kelomok yahudi fanatik berencana melakukan ara-arakan di sekitar Mesjid Al-Aqsa yang terletak di area penjajahan Yerusalem Timur dan berniat "mengakhiri status Islam" dan "me-yahudi-kan" kawasan mesjid tersebut.
Berbagai kelompok Yahudi sayap-kanan (yang terkenal bergaris keras) mengumumkan akan mengadakan parade yang bersifat provokatif pada Kamis malam, 7/12, waktu setempat. Kebetulan Kamis malam itu adalah hari pertama dari periode Hanukkah, sebuah perayaan Yahudi yang akan berlangsung selama delapan hari.
Niat me-yahudi-kan mesjid Al-Aqsa ini diperkuat dalam pengumuman yang dikeluarkan oleh kelompok-kelompok fanatis tersebut bahwa arak-arakan/parade tersebut, yang telah mendapatkan lampu hijau dari pihak kepolisian penjajah Israel, memang bertujuan mengakhiri pengelolaan dengan sistem waqaf di mesjid tersebut yang selama ini berada di bawah badan pengelola wilayah suci kaum muslimin. Selanjutnya pengelolaan kawasan tersebut akan diganti oleh sebuah badan Yahudi sepenuhnya.
Parade yang akan bergerak menuju Mesjid Al-Aqsa tersebut akan berawal dari Gerbang Damaskus, salah-satu gerbang utama di Kota Tua Yerusalem.
Terletak di daerah jajahan Kota Tua Yerusalem Timur, Mesjid Al-Aqsa selama ini berada di bawah naungan Badan Wakaf Islam Yerusalem. Badan ini terafiliasi dengan Kementrian Yayasan Jordania berdasarkan Perjanjian Damai Israel - Jordania yang ditandatangani pada 26 Oktober 1994.
Namun, kaum Yahudi fanatik telah berupaya mengusik Mesjid Al-Aqsa yang didukung oleh kepolisian zionis sejak 2003. Upaya sepihak itu didukung oleh organisasi-organisasi sayap kanan zionis yang bengis.
Baca Juga: Presiden AS Ingin Otoritas Palestina Memerintah Gaza dan Tepi Barat Usai Perang
Para Yahudi radikal ini, yang menyebut wilayah Pegunungan Kuil, membuat para warga zionis berani untuk melakukan apa pun di kawasan Al-Aqsa, termasuk kegiatan ibadah ritual mereka, yang diperkuat niat mereka untuk membangun kuil Yahudi di sana.