MATA BANDUNG - Presiden Prancis Emmanuel Macron akhirnya terbuka hatinya melihat tindakan tak pantas penjajah Israel di Jalur Gaza. Ia mengatakan bahwa gagasan perang melawan terorisme bukan berarti membumihanguskan Jalur Gaza.
“Kita tidak bisa membiarkan gagasan bahwa memerangi terorisme secara efisien berarti membumihanguskan Gaza atau menyerang penduduk sipil tanpa pandang bulu dan menimbulkan korban dari kalangan sipil,” kata Macron kepada stasiun televisi Prancis France 5, Rabu, 20/12.Me
Meski begitu, Macron tetap memahami gagasan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri melawan kelompok bersenjata Hamas.
Tak Pantas
Serangan Israel di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 52.586 lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Serangan tiada henti Israel juga menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan setengah dari ketersediaan perumahan di wilayah pesisir itu rusak atau hancur, dan memaksa hampir 2 juta orang mengungsi di tengah kekurangan makanan dan air bersih.
Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas 7 Oktober lalu, sementara hampir 130 orang hingga kini masih disandera oleh kelompok Palestina itu.***