Menlu Iran Sebut Jika Pembunuhan Arouri oleh Penjajah Israel adalah Peringatan Serius Bagi Timur Tengah

- 3 Januari 2024, 23:37 WIB
Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei terlihat selama konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian (tidak digambarkan), di Teheran, Iran 26 Oktober 2022.
Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei terlihat selama konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian (tidak digambarkan), di Teheran, Iran 26 Oktober 2022. /WANA (Kantor Berita Asia Barat)/Handout via REUTERS

 

MATA BANDUNG - Menteri Luar Negeri (Menlu)  Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan bahwa negara-negara di Timur Tengah harus menyoroti insiden pembunuhan wakil kepala biro politik Hamas, Saleh al-Arouri, merupakan peringatan serius. Hal tersebut dikatakan Menlu Iran pada Rabu, 3 Januari 2024.


“Tindakan jahat Israel di negara-negara lain menimbulkan ancaman nyata terhadap perdamaian dan keamanan, dan peringatan serius bagi keamanan negara-negara di kawasan itu,” kata Amir-Abdollahian di platform media sosial X.

Selain itu, dia menyatakan bahwa pembunuhan Arouri menunjukkan bahwa penjajah Israel gagal mencapai tujuan apa pun setelah berminggu-minggu melakukan kejahatan perang, genosida, dan penghancuran di Jalur Gaza.

“Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada Syekh Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, kepada para anggota gerakan pembebasan ini, dan kepada rakyat Palestina yang berani" atas pembunuhan al-Arouri, kata dia.

Baca Juga: Kelompok Hizbullah Kecam Pembunuhan Pemimpin Hamas di Lebanon, Saleh al-Arouri

Lokasi pembunuhan orang kedua Hamas, Saleh Al-Arouri di markas Hizbullah, Mecherfeh, Beirut Selatan, Lebanon pada Selasa malam, 2 Januari 2023.
Lokasi pembunuhan orang kedua Hamas, Saleh Al-Arouri di markas Hizbullah, Mecherfeh, Beirut Selatan, Lebanon pada Selasa malam, 2 Januari 2023.

Arouri dibunuh di Beirut, ibu kota Lebanon, pada Selasa malam oleh pesawat nirawak Israel.

Serangan itu membunuh sedikitnya enam orang, termasuk Arouri dan dua komandan sayap militer Hamas, Brigade Qassam.

Sejak konflik Gaza berakhir pada 7 Oktober 2023, Arouri adalah anggota tertinggi Hamas yang telah dibunuh oleh penjajah Israel.

Iran mengutuk serangan penjajah Israel yang telah  membunuh Aroui menggunakan drone.

Serangan itu, kata Nasser Kanaani, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, sekali lagi menunjukkan bahwa rezim Zionis dibangun dengan teror dan kejahatan.

Kanaani menyatakan bahwa serangan Israel adalah pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon, dan dia meminta Dewan Keamanan PBB untuk menindaklanjuti serangan teror Zionis.

 Baca Juga: Presiden Palestina : Perang Pembersihan Etnis yang Dilancarkan Israel Tak Akan Membunuh Tekad Kami

"Pembunuhan Arouri adalah akibat dari ketidakberdayaan dan kekalahan besar (Israel) yang tidak dapat diperbaiki dalam melawan kelompok perlawanan Palestina,” kata dia.


Kanaani menyatakan bahwa darah para pemimpin Hamas yang terbunuh pasti akan memicu perlawanan dan motivasi untuk menentang pendudukan Zionis di seluruh dunia, termasuk di Palestina.

Sejak kelompok perlawanan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di wilayah kantong Palestina itu. Israel mengklaim bahwa hampir 1.200 warganya tewas.

Operasi balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 22.185 warga Palestina dan melukai 57.035 lainnya.

Di Gaza, serangan Israel telah menyebabkan banyak kerusakan. Sekitar 60 persen infrastruktur hancur atau rusak, dan hampir 2 juta orang mengungsi karena kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah