MATA BANDUNG -Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Minggu, 31/12/23, waktu setempat menyatakan bahwa rakyat Palestina menghadapi "perang pembersihan etnis" setelah Israel melancarkan ofensif mematikan di Jalur Gaza.
"Perang pembersihan etnis yang dilancarkan Israel tak akan membunuh tekad kami. Kita akan tetap teguh di tanah air kita dan terus berjuang sampai kita meraih kemenangan dan kemerdekaan," kata Abbas dalam pidato memperingati 59 tahun revolusi Palestina.
Pemimpin Palestina itu menandaskan Tepi Barat dan Jalur Gaza "adalah satu unit geografis yang tidak bisa dipisahkan."
Abbas menyeru perang Israel di Jalur Gaza segera diakhiri dan mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke kantong Palestina yang dikepung itu.
"Satu-satunya solusi adalah menemukan solusi politik berdasarkan resolusi berlegitimasi internasional dengan menggelar konferensi perdamaian internasional yang mengakhiri pendudukan Israel di seluruh wilayah negara Palestina, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan pemulangan pengungsi sesuai dengan Resolusi PBB 194," papar Abbas.
Menanggapi pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini tentang rencana pengambilalihan Israel atas Koridor Philadelphi di perbatasan Palestina-Mesir, Abu Rudeineh menekankan bahwa prioritas nasional utama saat ini adalah menghentikan agresi Israel di Gaza.
Menghentikan serangan milisi pemukim teroris Israel yang didukung militer di kota-kota, desa-desa, dan kamp-kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat, juga menjadi prioritas utama, katanya.