MATA BANDUNG - Di tengah pemandangan yang memilukan, pasukan kehormatan Palestina dengan hati berat menggotong peti mati jurnalis Al-Jazeera, Shireen Abu Akleh, dalam upacara pemakaman di kantor pusat Otoritas Palestina di Kota Ramallah, Tepi Barat, pada tanggal 12 Mei 2022. Tragedi itu terjadi setelah Shireen Abu Akleh tewas tertembak oleh tentara Israel saat meliput di wilayah utara Tepi Barat pada pagi hari sebelumnya.
Kisah tragis ini menyebabkan gemuruh di dunia internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tegas mengecam segala bentuk penyimpangan terhadap prinsip kebebasan pers. Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, seperti yang dilansir dari Sputnik pada Minggu, 5 Mei, menegaskan sikapnya terkait penutupan stasiun siaran Al Jazeera oleh Israel.
“Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kami dengan tegas menentang keputusan apa pun yang membatasi kebebasan pers. Pers yang bebas, memberikan layanan yang sangat berharga untuk memastikan masyarakat mendapat informasi dan dilibatkan,” kata Dujarric.
Baca Juga: 92 Jurnalis Terbunuh dalam Aksi Genosida yang Dilakukan Penjajah Israel Sejak 7 Oktober 2023
Sebelumnya, pada hari yang sama, pemerintah Israel mengambil keputusan drastis dengan menutup kantor lokal Al Jazeera dan menghentikan operasinya di Israel. Alasan di balik keputusan tersebut adalah dituduhkan membahayakan keamanan.
Dujarric menyampaikan pernyataan kerasnya, "Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kami dengan tegas menentang keputusan apa pun yang membatasi kebebasan pers. Pers yang bebas, memberikan layanan yang sangat berharga untuk memastikan masyarakat mendapat informasi dan dilibatkan."
Langkah Israel untuk menutup kantor Al Jazeera tidak dilakukan dengan tangan kosong. Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, dengan cepat menandatangani perintah penutupan kantor dan menyita peralatan siarannya. Tindakan keras itu juga melibatkan pemblokiran situs web Al Jazeera dan memutuskan saluran penyiarannya dari perusahaan-perusahaan kabel dan satelit.
Baca Juga: Federasi Jurnalis akan menuntut Penjajah Israel Jika Mereka Tidak Mematuhi Keputusan ICJ
Dalam sebuah video yang diunggah oleh Karhi di media sosial, aksi penggerebekan terhadap kantor Al Jazeera di Yerusalem tampak terjadi. Petugas Israel menyita sebagian peralatan saluran yang ada di kantor tersebut.