Keputusan Hamas Menerima Usulan Gencatan Senjata Mengejutkan Penjajah Israel

- 7 Mei 2024, 22:36 WIB
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina untuk menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza.
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina untuk menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza. /

MATA BANDUNG - Sebuah kabar mengejutkan mencuat dari wilayah konflik yang penuh intrik. Israel, merasa terheran-heran merespon langkah mengejutkan dari gerakan perlawanan Palestina, Hamas, yang menerima usulan gencatan senjata terbaru.

Menurut laporan yang dirilis oleh Axios pada Selasa kemarin, Pemerintah Israel baru mengetahui keputusan Hamas satu jam setelahnya. Ini menjadi pukulan bagi Israel, seolah mereka terlambat menyadari perubahan dinamika yang terjadi di medan perundingan.

Pada hari sebelumnya, Hamas telah memberitahu Qatar dan Mesir bahwa mereka setuju dengan persyaratan gencatan senjata yang diusulkan. Usulan tersebut membagi proses menjadi tiga tahap selama 42 hari, di mana diharapkan gencatan senjata luas di Jalur Gaza akan terwujud serta pertukaran sandera antara Israel dan Palestina bisa segera dilakukan.

Baca Juga: Pnjajah Israel Tidak Puas dengan Proposal Gencatan Senjata dari Hamas

Massa berpawai menuju Perlintasan Erez untuk menyerukan pemberlakuan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza utara di Israel, Jumat (26/4/2024). Gerakan Hamas pada Jumat (26/4/2024) mengumumkan keterbukaannya terhadap usulan untuk gencatan senjata permanen di J
Massa berpawai menuju Perlintasan Erez untuk menyerukan pemberlakuan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza utara di Israel, Jumat (26/4/2024). Gerakan Hamas pada Jumat (26/4/2024) mengumumkan keterbukaannya terhadap usulan untuk gencatan senjata permanen di J

Namun, apa yang membuat Israel terkejut adalah dugaan bahwa usulan yang diterima oleh Hamas mengandung "banyak elemen baru" yang belum pernah dibahas dengan mereka sebelumnya. Hal ini menimbulkan perasaan bahwa proposal tersebut seolah menjadi sesuatu yang baru dan belum diperhitungkan.


"Jadinya seperti proposal yang benar-benar baru," sebut salah satu pejabat Israel yang dikutip situs berita Amerika itu.

Para mediator yang bertemu dengan delegasi Hamas di Kairo akhir pekan lalu juga tidak memberitahu Israel tentang perubahan ini. Menariknya, Amerika Serikat juga telah mengundang perwakilan Israel untuk bergabung dalam pertemuan tersebut, tetapi tawaran ini ditolak.

Baca Juga: Hamas Siap Lindungi Warga Rafah Palestina Jika Penjajah Israel Melakukan Serangan

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: Sputnik


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah