MATA BANDUNG - Kualitas udara DKI Jakarta berada di kategori tidak sehat. Data tersebut dipantau dari situs pemantau kualitas udara Indeks kualitas udara (air quality index/AQI.
Hari ini terpantau tim MATA BANDUNG dari AQI di DKI Jakarta mencapai 160 dan angka ini menunjukkan masuk kategori kualitas udara yang tidak sehat. Angka tersebut dikutip dari data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Minggu pukul 06.20 WIB.
Dilihat dari peringkat dunia, dalam situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini tersebut pun mencatatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk kedelapan di dunia setelah Wuhan, China, di urutan ketujuh yang memiliki AQI di angka 161.
Lebih lanjut berdasarkan pantauan, kualitas udara terburuk pertama di dunia adalah Kumpala, negara dengan (Uganda) dengan angka 228. Peringkat berikutnya pada posisi kedua Delhi (India) di angka 186, Dhaka, (Bangladesh) di angka 178, lalu Dubai (Uni Emirat Arab) dengan AQI di angka 165.
Beberapa waktu yang lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar menggunakan masker bila berada di lokasi dengan tingkat cemaran udara tinggi.
"Masyarakat juga diimbau untuk selalu memerhatikan informasi kualitas udara terutama dari BMKG, KLHK dan Dinas Lingkungan Hidup setempat selaku lembaga pemerintah yang berwenang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan di Jakarta, pekan lalu.***