Saat ini, sedang dilakukan analisis untuk perbaikan di Tol Bocimi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana untuk membangun pondasi penahan sebagai langkah perbaikan sementara, sambil terus memantau wilayah sekitar Tol Bocimi untuk mengantisipasi retakan-retakan akibat longsor.
"Selain perbaikan perlu ada cek dan analisis wilayah di sekitar Tol Bocimi untuk siaga mengamati retakan-retakan yang terjadi karena longsor tidak terjadi secara tiba-tiba, ada tanda-tandanya. Selain itu, harus ada rambu atau tanda khusus di sekitar area rawan bencana longsor agar pengguna jalan dapat meningkatkan kewaspadaan," kata Hidayat.
Pakar juga menekankan perlunya tanda khusus dan rambu di sekitar area rawan bencana longsor agar pengguna jalan lebih waspada. Hal ini juga menambah kesadaran akan pentingnya beristirahat di rest area saat cuaca tidak bersahabat, sebagai langkah untuk menjaga keselamatan para pemudik.
Dengan demikian, peristiwa amblasnya Tol Bocimi menjadi peringatan penting bagi kita semua akan potensi bencana alam yang bisa terjadi, terutama saat cuaca ekstrem seperti yang terjadi pada awal bulan April 2024.***