Muchlas Bantah Pernyataan Jokowi Lembek Soal Kasus Konflik Palestina.

23 Mei 2021, 17:05 WIB
Jokowi menjadi bahan bully para netizen karena menyebutkan Padang sebagai Provinsi. /Instagram.com/@jokowi

MATA BANDUNG - Muhammad Muchlas Rowi, Ketua Umum Balad Jokowi angkat bicara terkait pernyataan Lembeknya Jokowi soal kasus konflik Palestina - Israel.

Menurut Rowi, Presiden Jokowi konsisten mendukung pembebasan Palestina dalam konflik Israel.

Sikap tegas Jokowi dalam mendukung Palestina diapresiasi dirinya, seperti seperti disampaikan Menlu Retno Marsudi dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, Kamis 20 Mei 2021.

Baca Juga: Gempa 6.2 Magnitudo Menimpa Kabupaten Blitar Dan Sekitarnya.

Sikap itu menjawab pernyataan sebagian orang soal sikap Jokowi yang lembek dalam kasus konflik Palestina-Israel.

"Presiden Jokowi melalui Menlu Retno di Sidang Majelis Umum PBB memperlihatkan sikap tegasnya soal konflik Palestina saat ini. Presiden Jokowi juga konsisten selama ini dengan tidak pernah mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujarnya.

Sikap konsisten dan ketegasan Jokowi inilah yang membuat pemimpin Hamas Ismail Haniyeh meminta Presiden Jokowi secara langsung melalui sambungan telepon untuk memobilisasi dukungan negara Islam dan internasional terhadap Palestina, tambah muchlas.

Baca Juga: Syahrul Gunawan Bersama Bupati Bandung Berharap Programnya Dapat Segera Dilaksanakan.

"Pemimpin Hamas tentu tahu betul siapa Presiden Jokowi, sampai-sampai dia beranikan untuk menelpon secara langsung dan meminta Indonesia untuk membantu memobilisasi dukungan negara-negara Islam lainnya," pungkasnya.

Konflik bersenjata antara Israel dengan Palestina di Jalur Gaza akhirnya berakhir, setelah tercapai-nya gencatan senjata antara kedua belah pihak.

Namun, konflik yang berlangsung sebelas hari tersebut telah menyebabkan kehancuran dan korban jiwa yang tak sedikit.

Baca Juga: Kunjungan Kerja Presiden Jokowi Memantau Program Vaksinasi Gotong Royong Dan Pantau Kerja Kereta Cepat

Muchlas pun menyambut baik gencatan senjata kedua belah pihak serta mengapresiasi keputusan kedua negara untuk mengakhiri kontak senjata sebagai upaya mengakhiri kekerasan di Wilayah Gaza.

"Bersyukur meski tetap sedih dan ringkih. Satu sisi karena tercapai kesepakatan gencatan senjata, namun sisi lain ada korban jiwa yang tak sedikit dan kehancuran yang luar biasa akibat perang beberapa hari saja. Terutama adanya korban sipil, dan fasilitas umum seperti rumah sakit dan kantor beberapa media yang ikut hancur," ujar Muchlas.

Muchlas juga mengingatkan, tugas berat ada didepan mata untuk mengakhiri pendudukan Israel terhadap Palestina, seperti yang dikutionya dari pernyataan akhir Menlu Retno di Sidang PBB.

"Tugas berat ada di hadapan mata saat ini, yakni memastikan keadilan untuk Palestina. Semua negara Islam harus bersatu melawan tindakan ilegal Israel dan mengakhiri kependudukan di Palestina," kata Muchlas. ***

Editor: Ilhamdi T

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler