MATA BANDUNG – Mengkonsumsi sesuatu untuk dimakan adalah sebuah kebutuhan bagi semua makhluk hidup di dunia yang pada awalnya memiliki tradisi makan yang sama.
Sejarah tradisi makan yang diterapkan oleh setiap manusia tidak memiliki perbedaan atau ketentuan khusus akan bahan makanan yang dikonsumsi untuk kelangsungan hidup.
Namun seiring berkembangnya peradaban manusia, hadirlah tradisi makan yang berbeda-beda dengan ketentuan khusus akan bahan makanan yang wajib dan dilarang untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Vegetarian dan Vegan Berbeda?, Ketahui Perbedaannya Biar Engga Salah Sebut
Baca Juga: Ridwan Kamil: Omicron di Jabar Masih Terkendali PTM Tetap Berjalan 100 Perse
Konsep yang beragam dari tradisi makan yang diterapkan bukan karena tren semata namun mempunya alasan dan tujuan masing-masing dari tradisinya yang tidak jarang berhubungan dengan kesehatan.
Perbedaan konsep atau tradisi makan yang diterapkan tersebut memiliki istilah-istilah khusus menjadi nama pembeda ciri khas dari masing-masing tradisi.
1. Vegetarian
Isitilah vegetarian sudah sangat umum diketahui oleh banyak orang, kebiasaan yang diterapkan oleh seorang vegetarian terlihat dari tradisi makannya yang hanya mengonsumsi sayur-sayuran.
Semua jenis daging hewan menjadi hal yang taboo dan larangan bagi kaum vegetarian, meski dilarang mereka masih tetap mengonsumsi segala jenis turunannya seperti telur, susu, dan yogurt.
2. Vegan
Vegan tradisi makan yang dikembangkan dari vegetarian, karena memiliki persamaan yaitu hanya mengonsumsi sayuran yang dijadikan bahan makanan utamanya.
Baca Juga: 5 Khasiat Konsumsi Jengkol Bagi Tubuh, Meski Bau Namun Layak Untuk Dicoba
Namun dua isitilah tradis makan tersebut memiliki perbedaan khusus, jika kaum vegetarian masih mengonsumsi semua produk turunan hewan, kaum vegan sebaliknya semua produk turunan hewan dilarang untuk dikonsumsi.
3. Pescetarian
Istilah pescetarian atau bisa juga disebut pesco-vegetarian adalah tradisi makan yang juga berasal dari konsep vegetarian yang dikembangkan.
Jika vegetarian dan vegan hanya boleh memakan sayuran dan tidak boleh mengonsumsi semua jenis daging, penganut tradisi pescetarian memperbolehkan dirinya mengonsumsi daging hewan akan tetapi daging yang boleh dikonsumsi hanya dari golongan ikan.
Penganut tradisi pescetarian mungkin memiliki alasan untuk mengedepankan kesehatan dengan mendapatkan asupan protein hewani dan zat besi dari daging ikan yang tidak bisa didapatkan oleh penganut tradisi vegan maupun vegetarian.
Baca Juga: 6 Nasehat Inspiratif CEO Dunia Untuk Kamu yang Ingin Meraih Kesuksesan di Usia Muda
4. Raw Foodisme
Blicher-Benner yang menganggap bahwa peradaban semakin rusak dan sudah tidak alami lagi ingin mengajak orang-orang untuk kembali ke alam dengan mengenalkan konsep raw foodisme
Tradisi makan raw foodisme bisa dibilang tidak memiliki ketentuan pada bahan makanan, hanya cara masaknya yang tidak boleh dipanaskan hingga 40 derajat C.
Bahkan banyak bahan makanan yang dimakan mentah tanpa dimasak, seperti sashimi dan sushi di jepang dan daging mentah di Inuit, Kanada.
Seiring menyebarnya tradisi makan raw foodisme terciptalah beberapa aliran yang berkaitan dengan konsep tradisi makan yang sebelumnya seperti raw vegetarian, raw vegan, raw animal food diets.
5. Paleo
Tren tradisi makan zaman purba adalah konsep yang berkembang di tahun 2016, isitilah tersebut juga memiliki nama lain yang dikenal dengan cave-men diet atau stone age diet, nama yang memiliki kesan jaman purba atau jaman batu.
Meski memiliki nama yang aneh, tradisi makan dengan konsep paleo ini dianggap menyehatkan metabolisme tubuh dibandingkan kebiasaan makan orang pada umumnya.
Baca Juga: Kajian Islam AKRONIM, Islamic Healing
Paleolitik sebutan untuk seseorang yang menganut konsep paleo hanya memakan sayur dan daging penganut pola makan jaman purba tersebut tidak mengonsumsi susu, telur, garam, dan gula.
Sehingga jumlah rata-rata kalori dari makanan yang dikonsumsi penganut paleo setiap harinya terbilang pas dan baik untuk kesehatan tubuh.
6. Carnivorous
Tradisi makan yang satu ini adalah kebalikan dari vegetarian, carnivorous yang hanya mengonsumsi daging untuk dijadikan kebutuhan makanan pokok mereka.
Tradisi makan tersebut tentu menuai banyak pertanyaaan akan dampak dari kebiasaan memakan daging bagi kesehatan mereka, hingga membuat khawatir para peneliti.
Diketahui banyak suku-suku di belahan dunia yang sejak lama menerapkan tradisi makan carnivorous seperti Suku Eskimo, Inuit, Chukotka hingga suku-suku di Kenya dan Tanzania, Afrika masyarakatnya hanya mengonsumsi daging.
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Bandung Terbaru Kamis, 27 Januari 2022
Faktanya daging yang dikonsumi oleh suku-suku penganut tradisi carnivorous kebanyakannya adalah hasil dari buruan mereka tentunya daging hewan di alam lebih segar dan fresh dibandingkan daging yang biasa kita konsumsi.