Rekomendasi Wisata Religi di Bandung yang Cocok Dikunjungi saat Hari Libur Idul Adha

10 Juli 2022, 19:10 WIB
Rekomendasi Wisata Religi di Bandung yang Cocok Dikunjungi saat Hari Libur Idul Adha /Antara/

MATA BANDUNG – Libur Idul Adha 1443 Hijriah menjadi momentum untuk berkumpul bersama keluarga. Serta kebetulan, Idul Adha kali ini bertepatan dengan hari Weekend dan libur sekolah.

Berkunjung ke salah satu destinasi wisata bisa menjadi pilihan mengisi hari libur.

Bandung merupakan salah satu destinasi wisata favorit karena menawarkan sejumlah tempat wisata yang cocok dikunjungi saat libur Idul Adha.

Baca Juga: Innalillahi, Seorang Pemotor Wanita Tewas Terlindas Truk di Lebak Bulus, Begini Kronologinya

Selain terdapat banyak tempat wisata, Bandung juga menjadi salah satu kota surganya kuliner.

Berikut 4 rekomendasi destinasi wisata di Bandung yang cocok dikunjungi saat Libur Idul Adha seperti dirangkum tim Matabandung.com.

1. Masjid Al-Irsyad Bandung

Masjid unik dengan dominasi warna abu-abu tak seperti masjid pada umumnya. Terletak di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Secara umum, Arsitektur masjid ini terinspirasi dari Masjidil Haram dan Ka’bah yang berbentuk kotak. Arsitek dari masjid yang unik dan megah ini adalah Gubernur Jawa Barat, yaitu Ridwan Kamil.

Baca Juga: Libur Idul Adha, Layanan komunikasi PPDB Kota Bandung Ditutup Sementara Hingga Tanggal Berikut

Salah satu Keunikan dari masjid ini yang terlihat adalah dinding masjid. Kisi-kisi dinding masjid ini dibuat dengan susunan bata bolong yang membentuk dua kalimat syahadat dalam huruf Arab yang berfungsi sebagai penerangan yang bersifat bolak-balik dan sangat artistik.

Siang hari, cahaya alami matahari akan menembus ke ruang dalam. Pada momen ini, cahaya tersebut terlihat seperti sebuah elemen digital yang membentuk dua kalimat syahadat.

Pada malam hari cahaya dari dalam masjid akan memancar keluar, membentuk kaligrafi syahadat yang berpendar.

2. Masjid Bandung Lautze 2

Masjid Tionghoa tertua di Bandung. Berdiri tegap di antara deretan perkantoran dan ruko-ruko di sekitar Jalan Tamblong No.27, Braga, Bandung.

Awal berdirinya masjid ini adalah di Jakarta, sehingga Masjid Lautze yang berada di Bandung diberikan nama Masjid Lautze nomor 2 untuk membedakannya dengan yang ada di Jakarta.

Masjid Lautze 2 ini berdesain unik karena kental dengan aksen Tionghoa. Layaknya sebuah klenteng, warna masjid ini didominasi warna merah dan kuning di sekeliling masjid, ditambah dengan banyak lampu lampion.

Semuanya memiliki arsitektur khas negeri Tirai Bambu. Di sebelah kanan terpasang figura foto. Dalam foto tersebut berdiri tiga orang pria, yaitu Haji Karim Oie, sang pendiri Lautze bersama Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno, dan tokoh Islam Indonesia, Buya Hamka.

Baca Juga: Cek Fakta: Stut Motor Bakal Kena Tilang Polisi? Begini Jawaban Ditlantas Polda Metro Jaya

3. Masjid Agung Trans Studio Bandung

Masjid ini berdiri tepat di kawasan wisata Trans Studio Bandung (TSB). Kawasan TSB sendiri merupakan salah satu kawasan wisata terbesar di dunia. Kawasan ini memiliki beragam macam fasilitas, seperti Mall, Factory outlet, Hotel bintang 6, Wahana bermain, dsb.

Konsep masjid modern yang mengadopsi ala Timur Tengah ini berdasarkan arahan Chairul Tanjung.

Bangunan Masjid TSB yang persis karakter Nabawi terletak pada bagian pilar marmer di dalam masjid, kepala pilar dan relung tembok jendela, bagian mihrab dan pintu utama masjid.

Bahkan uniknya lagi, bagian interior kubah masjid telah dihiasi kaligrafi yang menuliskan potongan ayat suci al quran yang akan menambah keindahan interior kubah masjid ini.

Nuansa keemasan yang sangat kental di bagian interior masjid khususnya di bagian depan masjid atau area mimbar.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Idul Adha yang Wajib Diketahui

4. Kampung Mahmud

Letak kampung ini berada di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Kondisi alamnya cukup indah berada di pinggir Sungai Citarum dan dikelilingi oleh hamparan sawah yang luas.

Tapi uniknya pada saat musim hujan kampung ini tidak pernah terendam banjir.

Bangunan rumah panggung di Kampung Mahmud bandung, memiliki syarat filosofi hidup sederhana.

Kampung adat ini memiliki ciri khas dalam tata cara berkehidupan yang berpedoman pada agama yang sangat kuat.

Di dalam kampung Mahmud Bandung terdapat sebuah masjid bersejarah Masjid Agung Mahmud, konon pembangunan masjid tersebut menggunakan tanah segenggam yang di bawah oleh Kyai Haji Abdul Manaf sepulangnya dari haji di Makkah Madinah Arab Saudi untuk membangun masjid tersebut.

Pada hari-hari besar dan peristiwa bersejarah bagi kampung, kesenian terbang biasanya ditampilkan di Kampung Mahmud. Terbang adalah sajian kesenian bernuansa Islam yang penuh pesan dakwah dan nilai-nilai ajaran para waliyullah.

Baca Juga: Idul Adha Bukan Hanya Sekedar Qurban, Tersirat Makna Penting Lainnya

Bentuk kesenian ini dapat berupa komposisi musik dan syair, seperti qasidahan. Terbang menggunakan alat musik pukul yang terdiri dari dogdog, kecrek, dengan dominasi rebana dari berbagai ukuran. Setiap ukuran menghasilkan suara yang berbeda dan khas.

Editor: Ipan Sopian

Tags

Terkini

Terpopuler