Aneh Tapi Nyata! Persib Bandung Mulai Lupa Menang, Beruntung Bisa Dapat Satu Poin Di Bali

20 Desember 2023, 10:07 WIB
Ciro Alves pada pertandingan Bali United vs Persib Bandung. /

MATA BANDUNG - Satu kartu merah dan banjir kartu kuning mewarnai laga panas Bali United vs Persib Bandung yang berakhir 0-0 pada pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Senin (18/12).

 

Satu hal yang membedakan kedua tim pada laga Super Big Match ini, adalah dari segi Kerjasama. Para pemain Bali United kemarin nampak nyaman dan menyatu bermain kerjasama diatas lapangan, terlihat pasing pasing yang mereka lakukan enak banget.

 

Tapi para pemain Persib tampak jelas bermain dengan beban, terlihat terburu buru dan tidak ada kolektifitas di lapangan, maka itu dalam 3 kali pertandingan terakhir Persib Bandung bukan saja gagal mecetak gol, tapi juga tidak bisa menciptakan banyak peluang emas. Artinya jelas ada masalah berkelanjutan dengan Persib yaitu tidak adanya Kolektifitas dalam bermain di lapangan, kalau kerjasamanya tidak rapih bagaimana mungkin dapat menciptakan peluang dengan harapan untuk mencetak gol, demikian dikatakan Binder Singh melalui unggahan videonya pada kanal Bola Bung Binder, Selasa (19/12/2023).

 

Dikatakan lebih lanjut oleh Binder, bahwa pada pertandingan tersebut sebetulnya peluang Persib itu ada, tapi jangan cuma menghitung jumlah peluang, tapi harus melihat juga cara pemain Persib menciptakan peluang. 

 

Kemudian Binder mencontohkan pada pertandingan tersebut, yakni peluang dari Dedi Kusnadar melalui tendangan jarak jauh, dan satu lagi dari David da Silva dari “servis” sedangkan dari “open play” yang berbahaya tidak terlihat. Artinya memang kesulitan dari pemain Persib itu adalah untuk bermain dengan level ketenangan yang dibutuhkan, ujarnya.

 

Menurut hematnya, Persib beruntung bisa meraih satu poin dikandang Bali Unted, karena dari segi permainan jika anda nonton pertandingan ini tempo hari, Kita sama-sama bisa melihat bahwa Persib tidak bsa berkembang dalam segi kreatifitas permainan. Maka itu Persib tidak bisa banyak menciptakan peluang berbahaya ke gawang Bali United, mereka lebih fokus meng antisipasi serangan dari Bali United, padahal Bali United juga tidak berani bermain tebuka, alias All Out Atack dipertandingan ini.

 

Mereka tentu juga faham, lanjut Binder, bahwa Persib punya kemampuan untuk merancang counter attack yang cepat, apalagi Persib punya Ciro Alves yang tentu akan sangat berbahaya jika tidak dikawal secara ketat, atau jika pemain Bali United bermain dengan garis pertahan yang tinggi.

 

Ada satu hal yang tidak dimengerti oleh Binder, bahwa memang Persib masih kesulitan mengembangkan permainan dengan level ketenangan yang dibutuhkan. Sebelumnya Binder mempredikisi bahwa persentasenya adalah 50-50, artinya kedua Tim mempunyai peluang sama untuk meraih kemenangan atau kemungkinan pertandingan ini berakhir dengan hasil imbang, dengan masing masing menciptakan gol, ternyata diluar dugaannya hasilnya 0-0.

 

Mungkin kalau hasilnya imbang satu sama, dimana Persib mempunyai Ciro dan David sedangkan Bali Unted punya Spaso dan Jefferson Assis, tapi ternyata terlihat para penyerang dari dua kesebelasan kesulitan mencetak gol, Spaso dan Jefferson juga dapat menciptakan peluang tapi gagal mencetak gol begitu juga Persib, Ciro sempat pula menciptakan prluang tapi tidak terelalu berbahaya, tandas Binder.

 

Inilah yang menjadi masalah berkelanjutan bagi Persib yakni kolektifitas, dengan tidak adanya Levy Madinda seharusnya bukan menjadi masalah bagi Persib, karena sudah ada pemain lain yang seharusnya mampu mengisi pos yang ditinggalkan oleh Madinda. Ditegaskan oleh Binder bahwa jelas Persib telah kehilangan sosok pemain seperti Levy Madinda, yang tidak selalu terburu-buru dalam memberikan umpan langsung kedepan.

 

Sebetulnya memberikan umpan langsung kedepan itu tidak salah juga, tapi harus dilihat pemain yang menunggu didepan itu free atau tidak, lagi dikawal ketat atau tidak, kalau lagi dikawal ketat buat apa kasih bola langsung kedepan, lebih baik santai mainkan dulu bola ditengah, “santai tapi serius” tandas Binder.

 

Sementara pemain Bali United tampak bermain lepas, walaupun tidak bermain menyerang tapi banyak menciptakan sekali menciptakan peluang, dan memang mereka (Bali United) bermain keras, dan harus seperti itu kalau bermain dengan Persib, kalau tidak pemain Persib bakal leluasa melakukan rencana permainan dari coach Persib Bojan Hodak, ujarnya.

 

Disisi lain coach Bali United Stefano Cugurra, lanjut kata Binder Singh, Dia meminta kepada pemainnya untuk melakukan presing jangan kasih peluang kepada pemain Persib, kalau dapat bola mainkan dulu jangan langsung umpan bola kedepan, mainkan kombinasi pasing bola dulu baru kalau bola itu sudah dekat kotak penalti, atau kalau bisa sudah di dalam kotak penalti langsung shooting, itulah yang mereka (pemain Bali United) lakukan. 

 

Dikatakannya bahwa dari servis mereka bangus banget, dan Persib kewalahan untuk menahan gempuran dari Bali United, untung ada Kevin Mendoza penjaga gawang Persib asal Filipina, berapa save yang telah Kevin lakukan, jadi raihan poin satu bagi Persib ini menurut Binder, terasa seperti tiga poin, dan memang Persib belum bisa mengalahkan Bali United di era Liga 1.

 

“Artinya jika kondisi terus menerus seperti ini, tdak mungkin Persib nanti bisa bertahan di posisi zona empat besar, karena tim lain pasti mereka akan berbenah sekarang kan break-nya cukup lama ya, dan Ciro Alves juga terlihat terlalu bermain individu padahal dia dikawal ketat, dan Bali United bermain dengan agresifitas yang sangat tinggi,” kata Binder.

 

Namun Binder Singh sempat melontarkan pujian kepada duet center back Persib Bandung, Nick Kuipers dan Alberto Rodriguez mereka bermain bagus, maksudnya mereka pintar untuk bisa menutup ruang bagi Spaso dan Jefferson penyerang Bali United, duet back Persib ini berkali-kali berhasil melakukan intercept, kalau misalnya salah satu dari duet center back ini tidak bermain, mungkin Persib kalah dari Bali United. 

Kiper Persib Bandung Kevin Mendoza menjalani debut dalam laga kontra Persik Kediri di Stadion GBLA pada Ahad, 10 Desember 2023.

Pada laga suber big match ini, Persib terlihat bermain lebih fokus untuk bertahan, raihan satu poin ini sebenarnya sangat berharga bagi Persib, karena bisa menahan Bali United di kandangnya, dimana Bali United sekarang bertengger di zona papan atas dan memang materi pemain Bali United bagus, tapi alangkah baiknya jika Persib bermain kolektif dan meraih kemenangan, tapi masalah kolektifitas ini sudah terlihat dalam tiga pertandingan terakhir Persib, kalau bermainnya terus biasa-biasa saja tidak akan mugkin juga akan meraih hasil akhir yang konsisten.

 

Tidak perlu bermain indah tapi cukup bermain taktis, tampaknya Persib kehilangan sosok pemain tengah yang bisa menjadi penghubung dan bisa mengatur irama permainan, sehingga menjadi kesulitan bagi para pemain Persib untuk mengembangkan permainan kerjasama.

 

Memang ada Stefano Beltrame, tetapi bagi dirinya merupakan pengalaman baru bermain di Asia, tidak akan mudah bagi dirinya beradaptasi secara cepat, walaupun secara individu dia memiliki tehnik yang bagus, tetapi dia membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi nampaknya, sehingga akan semakin sulit bagi Persib untuk bermain kreatif. Sedangkan kreatifitas dalam sepak bola sangat diperlukan walaupun ada tim yang bermain dengan strategi defensif, tapi tetap harus kreatif untuk merancang counter, tapi counter Persib pun terlihat terburu-buru, ini menjadi persoalan sekarang bagi Persib Bandung.

 

Persib Bandung diputaran kedua ini, tentu mengalami persoalan besar Ketika para pemain tidak dapat bermain tenang sebab tidak ada pemain tengah yang bisa mengatur tempo dan meng organisir permainan.

 

“Saya tidak mengatakan pembelian Beltrame ini salah, bisa jadi ini adalah pembelian yang benar, tapi dia kan membutuhkan waktu, sedangkan sekarang sudah berada di pertengahan musim, mugkin juga ada alasan tersendiri dari manajemen Persib untuk tidak memperpanjang masa peminjaman Levy Madinda, tapi akan lebih ideal pemain yang masuk menggantikan Levy adalah pemain yang pernah merasakan atmosfir bermain di Asia, karena kalau pemain yang baru langsung masuk dipertengahan musim, akan sulit baginya untuk beradaptasi, apalagi target Persib pada musim ini adalah meraih juara,” kata Binder.

 

Tapi sebelum bisa juara, Persib harus bisa masuk dulu ke Champion Series, bagaimana Persib bisa masuk ke Champion Series jika nanti tim-tim lain bermainnya lebih baik dan bisa mencetak gol dan meraih kemenangan yang konsisten, bisa berat bagi Persib Bandung jika tidak lolos ke Champion Series, tentu hal ini merupakan kerugian yang sangat amat besar untuk Persib, karena Tim Persib ini adalah merupakan salah satu Tim yang besar di Indonesia, tentunya Target mereka juga besar yakni meraih juara.

 

Sekarang Langkah-langkah nya ada, masuk dulu ke Champion Series tetapi mainnya Persib harus rapih, artinya dipertandingan-pertandingan kedepan para pemain Persib itu tidak boleh mainnya terburu-buru.

 

“Buat apa sih terburu-buru kayak mau ngejar pesawat aja, karena kalau bermain sedikit tenang Bali United bisa terpancing para pemainnya main keluar dari posisi mereka tuh, dan Persib bisa bermain counter cepat bisa kalah tuh Bali United, tapi faktanya dengan berat hati saya harus jujur katakan bahwa Persib Bandung pada waktu itu bermain ‘membosankan’, saya bingung juga kenapa Persib bisa begini, mungkin kedepan para pemain Persib harus instrospeksi diri, bermain lebih baik lagi dan menyatu diatas dilapangan, tapi satu poin ini cukup berharga bagi Persib,” pungkasnya.***

Editor: Mia Nurmiarani

Tags

Terkini

Terpopuler