Tiga Perguruan Tinggi Jepang Kerjasama dengan BPBD Garut untuk Penelitian Kerangka Pengurangan Risiko Bencana

24 Februari 2024, 23:45 WIB
Tiga Perguruan Tinggi Jepang Kerjasama dengan BPBD Garut untuk Penelitian Kerangka Pengurangan Risiko Bencana /Dok. jabar.go.id/


MATA BANDUNG - Workshop Penelitian Implementasi Pendekatan Multi Ancaman Bencana diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut bersama dengan universitas dari Jepang dan Indonesia. Jumat, 23 Februari 2024, acara tersebut diadakan di Ballroom Hotel Santika di Garut.

Menurut Aah Anwar Saifullah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, kerja sama ini melibatkan tiga perguruan tinggi dari Jepang (ICL Japan, Tokai University, Tohoku University, dan Tohoku University) serta perguruan tinggi di Indonesia (ITB dan Unpad), serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Menurut Aah, tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan penyebab bencana di Garut dan menemukan solusi yang melibatkan berbagai pihak, seperti masyarakat, pemerintah, dan industri. Ia bersyukur bahwa Kabupaten Garut telah dipilih sebagai subjek penelitian tentang kebencanaan.

Baca Juga: Angin Puting Beliung Melanda Bandung, BNPB Edukasi Warga Mitigasi Bencana Akibat Cuaca Ekstrem

Kerusakan Akibat Angin Puting Beliung di Bandung dan Sumedang, 493 Rumah Warga Rusak Dok BNPB

"Jadi nanti penelitian ini akan meneliti apa-apa saja yang menjadi faktor penyebab, selanjutnya juga bagaimana caranya upaya-upaya yang dilakukan baik oleh masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan entitas lainnya," katanya.

Aah menjelaskan bahwa tiga peneliti dari perguruan tinggi Jepang juga merupakan utusan dari Kantor Risiko Bencana PBB UN (UNDRR).

"Tidak hanya Garut, tapi Aceh juga, nah ini adalah dilakukan dalam tiga tahap, tahap awal hari ini ya untuk menginventarisir sekaligus melihat prioritas bencana apa yang memang intensitasnya tinggi di Garut," ucapnya.

Untuk menyimpulkan hasil penelitian, pertemuan kedua akan diadakan pada bulan Mei dan pertemuan ketiga akan diadakan pada bulan Agustus.

Sebagai fasilitator, pihaknya sangat mendukung penelitian ini, kata Aah. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah membuat kebijakan pencegahan, kesiapsiagaan, dan kedaruratan.

Baca Juga: Ingin Membuat Model Mitigasi Bencana, FITB dan FTTM ITB Kolaborasi Lakukan Penelitian Sumber Gempa di Sumedang

Peneliti Tohoku University Takako Izumi mengatakan dia ingin melihat bagaimana penanganan bencana di Garut, yang seringkali hanya berfokus pada bencana alam. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dalam penanggulangan dan pencegahan bencana.

"Apa yang sedang diteliti ini ke Kabupaten Garut untuk memberikan masukan bagaimana kebijakan-kebijakan mengenai penanggulangan bencana," ujarnya.

Menurut Izumi, dia juga mengetahui bahwa bencana di Kabupaten Garut sangat kompleks. Oleh karena itu, dia memilih untuk melakukan penelitian tentang penanggulangan dan pencegahan bencana di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Pemkot Bandung Dukung Penuh Penghijauan di KBU, Cegah Potensi Bencana dengan Penanaman Pohon Serentak

"Apabila ada yang bisa dilakukan untuk bencana ya mungkin Garut ini dianggap pilihan yang paling tepat karena banyak bencana, dan bencananya kompleks," katanya.

Ia juga menyatakan bahwa penelitian akan berlangsung selama sekitar tujuh bulan hingga bulan Agustus. Izumi menyatakan bahwa setelah menyelesaikan penelitian mereka di Garut, mereka juga berencana untuk melakukan penelitian tambahan di berbagai wilayah di Indonesia.

"Nah modelnya sama seperti di Garut jadi apakah bisa model yang di Garut ini diterapkan disana ataukah ada terapan yang berbeda untuk daerah-daerah yang nantinya seperti itu," ucapnya.

Diharapkan penelitian ini akan membantu pemerintah daerah membuat kebijakan yang lebih baik untuk menangani berbagai ancaman bencana.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: jabar.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler