Ulang Tahun Pikiran Rakyat Ke 58, Perjalanan Panjang, Disrupsi dan Jurnalis Multiskill

25 Maret 2024, 16:56 WIB
Ilustrasi Pikiran Rakyat /pikiran-rakyat.com

MATA BANDUNG  - Pada tanggal 24 Maret 2024 kemarin, Pikiran Rakyat berulang tahun yang ke-58 sebelumnya merupakan sebuah  harian umum, yang terlahir dari rahim harian Angkatan Bersenjata edisi Jawa Barat.

Kelahiran harian umum Pikiran Rakyat tidak terlepas dari sejarah, ketika nomor perdana Harian “Angkatan Bersenjata” Edisi Jawa Barat terbit 24 Maret 1966, bertepatan dengan peringatan ke-20 peristiwa heroik “Bandung Lautan Api”.

Belum genap setahun harian itu terbit, Menteri Penerangan mencabut peraturan tentang keharusan berafiliasi. Akhirnya Panglima Kodam Siliwangi HR. Dharsono (pengganti Ibrahim Adjie) mengeluarkan putusan pelepasan afiliasi Harian “Angkatan Bersenjata” Edisi Jawa Barat, dari Harian “Angkatan Bersenjata Pusat” sekaligus melepas sepenuhnya dari kebergantungan pada militer.

Sejak 24 Maret 1967, nama Harian “Angkatan Bersenjata” Edisi Jawa Barat berganti nama menjadi Harian Umum Pikiran Rakyat (atau dikenal “PR”) hingga saat ini.

Setelah melalui masa-masa prihatin dan sulit pada periode 1967-1973, pada tahun-tahun selanjutnya, PT. Pikiran Rakyat Jika sebelumnya hanya memiliki satu media penyebaran informasi media cetak, kini bertambah dengan lahirnya radio dan digital.

Pada september 1996, Pikiran Rakyat membangun domain www.pikiran-rakyat.com. Hingga kini, berbagai perubahan terus dilakukan seiring perkembangan zaman.

Tahun 2016, saat sejumlah media cetak konvensional memilih memisahkan edisi cetak dengan edisi digitalnya, pikiran-rakyat.com mengintegrasikan keduanya agar saling melengkapi.

Baca juga: Pikiran Rakyat Berulang Tahun ke-58, Suatu Usia yang Sudah Matang Melewati Berbagai Ujian dan Tantangan.

Lalu pada 2 Desember 2019, Pikiran Rakyat mengusung konsep ekonomi kolaboratif, lahirlah paltform Pikiran Rakyat Media Network (PRMN). Dimana PRMN adalah media nasional yang berjejaring dengan berbagai media di sejumlah kota/kabupaten di Indonesia.

Itulah perjalanan panjang Pikiran Rakyat mulai dari sebuah harian umum, lalu bergerak lebih jauh lagi, kemudian mengusung konsep ekonomi kolaboratif, hingga lahirlah Pikiran Rakyat Media Network atau PRMN.

Pada ulang tahunnya yang ke-58, Komisaris Pikiran Rakyat Januar P. Ruswita melalui pesan singkat menyampaikan kepada MATA BANDUNG, Senin, 25 Maret 2024, bahwa dua puluh tahun terakhir ini perkembangan teknologi digital sangat luar biasa, hampir semua industri terdampak disrupsinya, tidak terkecuali industri media.

Industri media cetak yang menjadi bagian industri media dan terimbas disrupsi teknologi digital ini, lanjut Januar, mau tidak mau, suka tidak suka harus beradaptasi dengan melakukan transformasi digital.

“Untuk itu Pikiran Rakyat  mengembangkan juga platform-platform media digitalnya melalui Pikiran Rakyat Media Network (PRMN). Termasuk juga pengembangan jejaring media, dimana media seperti Mata Bandung yang menjadi salah satu mitra media PRMN,” ujarnya.

Dikatakan lebih lanjut oleh Januar, dikaitkan dengan segmentasi usia yang sudah terbagi dalam perilaku mengakses informasinya. Generasi baby boomers (usia 58 tahun keatas) sebagian besar masih akses informasinya melalui media cetak, media televisi, media radio.

Lalu, generasi dibawahnya generasi X (usia 48-58 tahun) sebagian besar sudah akses medianya melalui media online (portal berita).

Kemudian generasi berikutnya, generasi Milenial (usia 28-48 tahun) sebagian akses informasi  melalui media online (portal berita) dan sebagian lagi melalui media sosial.

Sementara itu generasi Z dan Alpha (usia dibawah 28 tahun) hampir semua akses informasinya melalui media sosial.

“Pikiran Rakyat dan PRMN dengan media-media mitranya seperti matabandung.com, harus membuka akses berita dan informasi yang diproduksinya dengan multi platform media yang dioperasikannya,” tutur Januar menegaskan.

Ucapan Selamat Ulang Tahun yang ke -58 Pikiran Rakyat dari Mata Bandung. Mata Bandung

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat tahun 2009-2013 Budhiana Kartawijaya, juga menyampaikan melalui pesan singkat kepada MATA BANDUNG, bahwa diusia ke-58 ini Pikiran Rakyat memantapkan diri memasuki era digital.

“Selain cetak, ada radio PRFM 107,5, ada PRMN dan ada MATA BANDUNG. Sampai saat ini Pikiran Rakyat masih bertahan sebagai media paling berpengaruh di Jawa Barat,” kata Budhiana.

Namun PR jangan berpuas diri, ujar Budhiana, kedepan tantangan jurnalisme semakin berat, media berpacu dengan perkembangan teknologi.

“Kita sekarang memasuki era kecerdasan buatan (aritificial intelligence). Di belahan dunia, media sudah banyak mengurangi jurnalisnya,” tuturnya.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Budhiana, mereka yang tersisih adalah yang tidak mau menambah kemampuan dirinya. Mereka yang dipertahankan adalah para jurnalis yang memiliki kemampuan jurnalis tulis, online, menguasai media sosial, dan bisa membuat content video.

“Mereka adalah jurnalis multiskill. Saya berharap jurnalis Pikiran Rakyat Group menjadi jurnalis yang multiskill,” ujar Budhiana.

Selain itu, masih kata Budhiana, Pikiran Rakyat harus makin mengeratkan hubungan (engagement) dengan komunitas Bandung dan Jawa Barat. Sebagai media yang independent, PR dipercaya untuk ikut sumbang saran pemecahan persoalan bangsa, maupun Jabar dan Kota Bandung.

“Kebiasaan baik berdialog dengan publik ini harus tetap dipertahankan,” ujar Budhiana berharap.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Liputan lapangan

Tags

Terkini

Terpopuler