Pikiran Rakyat Berulang Tahun ke-58, Suatu Usia yang Sudah Matang Melewati Berbagai Ujian dan Tantangan.

- 24 Maret 2024, 22:51 WIB
Ribuan takjil dari berbagai jenis dibagikan oleh Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP) kepada masyarakat yang melintas di Kantor Pikiran Rakyat di Jalan Asia-Afrika, Jumat, 22 Maret 2024.
Ribuan takjil dari berbagai jenis dibagikan oleh Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP) kepada masyarakat yang melintas di Kantor Pikiran Rakyat di Jalan Asia-Afrika, Jumat, 22 Maret 2024. /Pikiran Rakyat/Mochamad Iqbal Maulud/
MATA BANDUNG - Bagi sebuah media di era digital seperti ini bertahan selama 58 tahun adalah sesuatu yang amat istimewa dan patut disyukuri. Itulah yang dialami Pikiran Rakyat hari ini yang tepat hari ini, 24 Maret 58 tahun lalu didirikan.
 
Mengalami berbagai dinamika di industri media massa, Komisaris Pikiran Rakyat Bandung, Januar Primadi Ruswita menyebut Harian Umum Pikiran Rakyat bukan sekadar surat kabar yang memuat berita dan informasi.
 
“Tetapi sudah menjadi bagian agen perubahan kehidupan yang lebih baik serta turut serta mencerdaskan bangsa. Berita dan informasinya mengedepankan jurnalisme berkualitas dan bertanggung jawab. Serta bisa menjadi rujukan publik dan para pemangku kepentingan,” kata Januar.
 
 
Pikiran Rakyat berulang tahun ke-58 hari ini.
Pikiran Rakyat berulang tahun ke-58 hari ini.
Selama dua dekade terakhir seiring perkembangan teknologi yang signifikan Pikiran Rakyat beradaptasi dengan segala perkembangan zaman dari dekade ke dekade yang lainnya.
 
“Di sinilah kita mesti beradaptasi dan bertransformasi ke media digital. Artinya, media cetak tidak hilang, tetapi bertransformasi, juga mengembangkan multiplatform yang lain terutama dalam digitalnya,” ujarnya.
 
Januar menambahkan, kendati beradaptasi dengan perubahan zaman, ada satu hal yang tetap dipertahankan oleh Pikiran Rakyat di tengah cepatnya perkembangan zaman yaitu prinsip Siger Tengah.
 
“Jadi, para pendiri perusahaan Harian Umum Pikiran Rakyat berkomitmen bahwa mereka berada di tengah-tengah kepentingan, istilah sundanya Siger Tengah. Kita berada di tengah-tengah berbagai tarik menarik kepentingan, bukan berarti kita tidak memihak kepada yang lebih baik. Tapi, kita berusaha untuk posisi netral, menjaga independensi kita di antara berbagai tarik menarik kepentingan,” tuturnya.
 
 
Tantangan yang beragam Direktur PT Pikiran Rakyat Bandung, Tia Yuniarti mengatakan dinamika yang dihadapi Pikiran Rakyat di industri media sangat beragam dari masa ke masa, termasuk perihal mendapat tekanan dari pemangku kebijakan.
 
 
Saat ini, Pikiran Rakyat juga dihadapkan tantangan yang semakin berat dengan maraknya hoaks dan berita palsu. Sebagai media arus utama, Pikiran Rakyat turut menjadi perisai bagi para pembaca agar terhindar dari berita atau informasi palsu.
 
“Mendekati dekade ke-6 ini, tugas Pikiran Rakyat juga semakin berat karena semakin dihadapkan dengan maraknya hoaks, disinformasi, dan misinformasi. Tetapi, meskipun demikian, Pikiran Rakyat akan tetap berjuang untuk meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan oleh hoaks-hoaks tersebut kepada masyarakat,” tuturnya.
 
Manajemen Pikiran Rakyat menghaturkan terima kasih para pembacanya selama 58 tahun yang bukanlah waktu yang sebentar. Berbagai dinamika yang dihadapi, telah menjadikan Pikiran Rakyat seperti sekarang. Hal ini juga tidak terlepas dari peran para pembaca yang masih setia.***

Editor: Arief TE

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x