Namun, konflik yang berlangsung sebelas hari tersebut telah menyebabkan kehancuran dan korban jiwa yang tak sedikit.
Muchlas pun menyambut baik gencatan senjata kedua belah pihak serta mengapresiasi keputusan kedua negara untuk mengakhiri kontak senjata sebagai upaya mengakhiri kekerasan di Wilayah Gaza.
"Bersyukur meski tetap sedih dan ringkih. Satu sisi karena tercapai kesepakatan gencatan senjata, namun sisi lain ada korban jiwa yang tak sedikit dan kehancuran yang luar biasa akibat perang beberapa hari saja. Terutama adanya korban sipil, dan fasilitas umum seperti rumah sakit dan kantor beberapa media yang ikut hancur," ujar Muchlas.
Muchlas juga mengingatkan, tugas berat ada didepan mata untuk mengakhiri pendudukan Israel terhadap Palestina, seperti yang dikutionya dari pernyataan akhir Menlu Retno di Sidang PBB.
"Tugas berat ada di hadapan mata saat ini, yakni memastikan keadilan untuk Palestina. Semua negara Islam harus bersatu melawan tindakan ilegal Israel dan mengakhiri kependudukan di Palestina," kata Muchlas. ***