Network
MATA BANDUNG - Kevin Cordon Atlet bulutangkis asal Guatemala kelahiran 28 November 1986, memiliki kehidupan di kalangan warga yang lebih menyukai sepakbola daripada bulutangkis.
Menurut Kevin Cordon, dirinya harus banyak berkorban dan kerja keras agar dapat bermain pada turnamen skala internasional.
Oleh karena itu ketika Kevin Cordon mendapatkan kesempatan bermain di ajang internasional, dia akan mengeluarkan kemampuan maksimal ketika sudah memasuki ajang internasional Olimpiade Tokyo dan Olimpiade lainnya.
Baca Juga: Kevin Cordon Kuda Hitam Asal Guatemala Berhasil Kalahkan Pebulu Tangkis Asal Korea Heo Kwang Hee
"Di Guatemala, mereka bukan penggemar berat bulu tangkis. Semuanya sepak bola, sepak bola, sepak bola. Bagi kami, tidak mudah mencapai turnamen. Bahkan bermain satu turnamen di Eropa sangat mahal," tutur Kevin Cordon.
Bukan hanya lingkungan yang tidak mendukung dalam bermain buku tangkis, tetapi penggemar bulu tangkis di Guatemala sangatlah sedikit dan negara Guatemala buakn negara yang berkecukupan.
Kevin Cordon menjelaskan bahwa negara Guatemala bukan negara berkecukupan, ini merupakan tantangan terbesar untuk dirinya.
Baca Juga: Sinopsis Escape Plan 2 : Hades, Temani Harimu Bersantai di Rumah Saat PPKM Level 4
"Negara kita miskin dan bukan pendukung besar bulu tangkis jadi jika kita punya satu kesempatan untuk bertanding, itu adalah bermain dengan hati, dan itulah yang saya lakukan. Saya bermain dengan hati saya," ujar Kevin Cordon.
Kevin Cordon mengatakan bermain dalam ajang internasional pada Olimpiade Tokyo 2020 dan dapat ditonton secara online, sudah merupakan suatu kehormatan untuk dirinya.
"Jadi bermain melawan pemain top yang biasa saya tonton di internet adalah sebuah kehormatan," ucap atlet kidal ini.
Permainan sepenuh hati dibarengi kerja keras dan pengorbanan, membuat Kevin Cordon dapat menembus semi final badminton tunggal putra Olimoiade Tokyo 2020.***
