MATA BANDUNG - 16 dari 23 jenazah pendaki yang diperkirakan meninggal dunia, dampak Erupsi Gunung Marapi, seluruhnya teridentifikasi oleh tim Inafis dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Barat Selasa Malam (5/12) pukul 23.00 WIB, melalui sidik jari yang terhubung langsung dengan sistem E-KTP.
Sementara itu, Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono, mengatakan kepada pers di Rumah Sakit Achmad Mochtar Kota Bukittinggi Selasa 5 Desember 2023, membenarkan terkait 2 anggotanya, dari Satuan Sabhara Polda Sumbar turut menjadi korban erupsi gunung Marapi.
Kedua korban masing-masing bernama Muhamad Iqbal diduga meninggal dunia, dan Bripda Rexy Wendesta ditemukan dalam kondisi selamat dengan cedera pada bagian lengan.
Baca Juga: Gunung Marapi Erupsi, Empat Menderita Luka Bakar dan Tiga Meninggal
Diketahui, Kepolisian Daerah Sumatera Barat membuka opsi pemeriksaan ulang data jumlah pendaki dari empat pos pendakian resmi Gunung Marapi pasca erupsi yang terjadi Minggu (3/12) lalu. Langkah ini dilakukan karena masih terdapat penambahan jumlah pihak keluarga yang melapor ke tim DVI Polda Sumbar, hingga Selasa 5 Desember 2023.
Langkah itu dilakukan, guna memastikan kesesuaian data yang dikumpulkan, sebab hingga Selasa malam ada 30 pihak keluarga, yang lapor ke Posko Antemortem terkait keluarganya yang belum kembali dari pendakian pasca erupsi Marapi.
Hampir bersamaan, Petugas gabungan berhasil mengevakuasi 8 jenazah pendaki, dan korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar, Bukittinggi untuk proses identifikasi, oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Barat.