Pecatur putri Indonesia Laysa Latifah (1927) Berhasil Raih Gelar Woman International Master (WIM).

- 22 Desember 2023, 09:00 WIB
Laysa Latifah, pecatur remaja usia 18 tahun, raih gelas Woman Master International, setelah sabet medali emas di Asian Youth Chess Championship 2023.
Laysa Latifah, pecatur remaja usia 18 tahun, raih gelas Woman Master International, setelah sabet medali emas di Asian Youth Chess Championship 2023. /

MATA BANDUNG - Pecatur putri Indonesia Laysa Latifah (1927) berhasil raih gelar Woman International Master (WIM). Gelar itu disematkan sesaat ia sukses sebet medali emas nomor catur standar kategori putri di bawah usia 18 tahun (G18) dalam ajang Asian Youth Chess Championship (AYCC) 2023 yang berlangsung di Al-AIni, Uni Emirat Arab, Kamis, 21/12, waktu setempat.

Menurut keterangan tertulis humas PB Percasi yang diterima di Jakarta, sebenarnya pada babak terakhir,Kamis, 21/12,  Laysa harus mengakui keunggulan WIM Nguyen Thien Ngan (2015) dari Vietnam.

Namun kekalahan itu tidak mempengaruhi medali emas untuk Laysa karena sistem perhitungan tie break 1 (direct encounter), Laysa unggul atas G Tejaswini (2010) dari India yang sama-sama mengumpulkan total 7,0 poin dari sembilan partai.

Baca Juga: Berikut 5 Tips Olahraga di Cuaca Dingin yang Sehat dan Aman untuk Tubuh Tanpa Khawatir Kena Hipotermia

Sekali kalah

Kekalahan dari pecatur Vietnam yang merupakan peraih emas di AYCC Bali tahun lalu itu adalah satu-satunya kekalahan yang dialami Laysa di turnamen ini. Dari sembilan partai yang dimainkan, Laysia mencatat enam kemenangan, dua kali remis, dan satu kali kalah.

Meskipun kepastian gelar juara sudah digenggam, Laysa tetap berupaya tampil baik di partai terakhir. Ia memilih pertahanan Skandinavia dengan maksud untuk mengecoh lawan yang pasti sudah mempersiapkan karakter pembukaan yang sering dimainkan Laysa.

Namun, di babak tengah pemilihan strategi manuver kuda yang membutuhkan beberapa langkah dimanfaatkan lawan untuk mengarahkan ancaman taktis ke sayap raja menyebabkan Laysa kalah satu bidak. Sampai akhirnya masuk ke permainan akhir Laysa kalah satu bidak yang tidak bisa diselamatkan lagi, sehingga Nguyen Thien Ngan pun memastikan kemenangan sekaligus meraih perunggu.

Baca Juga: Mengantisipasi Peningkatan Kasus Covid-19 Dinkes Kota Bandung akan Lakukan Vaksinasi Bagi Para Nakes

Kejutan pecatur putra

Sementara itu, di kelompok putra U-16 (B16) pecatur Indonesia Satria Duta (2101) membuat kejutan dengan menundukkan andalan Rusia Khubukshanov Erdem (2366) di babak sembilan.

Kemenangan ini membuat Satria meraih medali perunggu setelah kalah tie break dari dua pecatur lainnya yaitu Suresh Harsh (India) dan Kirill Otdenol (Rusia) yang sama-sama meraih total nilai 7,0.

Di babak terakhir, pola permainan agresif dipraktekkan Duta setelah memilih langkah Gg5 menghadapi pertahanan Sisilia variasi Najdorf.

Pengorbanan satu bidak yang dilakukan lawan untuk mengambil inisiatif ternyata tidak membuahkan hasil setelah Duta meredam berbagai upaya serangan yang dilakukan Erdem.

Turnamen 57 negara

Asian Youth Chess Championship 2023 mempertandingkan dua nomor catur yakni catur standar 9 babak dan catur kilat (Blitz) 9 babak di 12 kategori, antara lain, U8, 10, 12, 14, 16 dan U18 serta G8, 10, 12, 14, 16 dan G18.

Tercatat ada 670 peserta dari 57 negara mengikuti turnamen ini. Indonesia mengirimkan 10 pecatur yang terdiri dari lima pecatur putra dan lima pecatur putri.

Di bagian putra terdiri dari Nayaka Budidharma (U18), Satria Duta Cahaya (U16), Steven Tan (U14), As Syahsyah Syakish Thirof (U12) dan Kenny Horasino Bach (U10). Kemudian di bagian putri, Laysa Latifah (G18), Shafira Devi Herfesa (G16), Josephine Grace Rondonuwu dan Divine Charmaine (G12) serta Veronica Jevany Sheryl Kichi Makalew (G8).***

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah