MATA BANDUNG - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengkritisi keberadaan pendukung di belakang pasangan calon (paslon) selama debat Pilpres 2024, menyuarakan keprihatinan terhadap format yang masih memungkinkan kehadiran simpatisan di lokasi debat.
"Catatan debat yang lalu masih soal formatnya yang masih ada suporter di belakang cawapres yang berdebat," kata Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Agustyati dikutip dari Antara.
Pendapat dan evaluasi ini disampaikan setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengadakan debat kedua Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Jumat (22/12).
Menurut Khoirunnisa, keberadaan pendukung dalam jumlah besar justru menciptakan keadaan gaduh di tempat debat dan seolah-olah menjadi wadah untuk memamerkan kekuatan masing-masing paslon.
Baca Juga: Ulama se-Jawa Tengah dan Jawa Timur Mendukung dan Merekomendasikan 8 Risalah untuk Pasangan AMIN
"Suporter yang banyak malah membuat jadi riuh dan antarsuporter jadi semacam show off force kekuatan masing-masing," kata dia.
Khoirunnisa mencatat bahwa kehadiran pendukung dalam jumlah besar juga menyebabkan perhatian masyarakat terhadap para calon menjadi teralihkan.
Catatan lain yang ditekankan oleh Perludem berkaitan dengan panelis yang hanya menyusun pertanyaan untuk pasangan calon, tanpa menggali lebih dalam gagasan yang mereka sampaikan.